MSN
Jumat, 1 Septermber 2017 Presiden Vladimir Putin memperingatkan konflik antara Amerika Serikat dan Korea Utara yang mulai membesar. Serta adalah sebuah kesalahan untuk menekan Korea Utara dengan program rudal nuklirnya.
Menurut Putin satu-satunya cara untuk mengurangi ketenganan ini adalah dengan melakukan pembicaran. Mengingat akan adanya pertemuan negara-negara China pada minggu depan dalam BRICS.
Hal ini ditambahkan oleh Sergei Lavrov, menteri luar negeri Rusia yang berasumsi bahwa dalam hal ini Washington yang harus melakukan inisiasi, bukan Pyongyang.
“Sangat penting untuk menyelesaikan masalah ini melalui dialog langsung yang melibatkan semua pihak tanpa memajukan prasyarat apapun untuk perundingan semacam ini,” ucap Putin yang negaranya berbatasan dengan Korea Utara dalam sebuah situs resmi Kremlin.
“Provokasi, tekanan dan retorika yang ofensis hanya akan mengarahkannya ke mana-mana.” ucap pemimpin Rusia yang demonstrasi kekuatan rudal nuklirnya baru-baru ini mampu mencapai semenanjung korea.
“Situasi ini terus memburuk dan sekarang mulai memicu munculnya konflik yang lebih besar.”
Pyongyang tengah bekerja untuk mengembangkan rudal nuklir yang mampu menyerang Amerika Serikat. Bahkan baru-baru ini mengancam akan meluncurkan rudal ke daerah pasifik Amerika Serikat di Guam.
Pada hari senin 28 Agustus 2017 silam, Korea Utara melihat gabungan perang antara Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai persiapan invasi. Korea Utara meningkatkan ketegangan itu dengan menembaki rudal jarak menengah Jepang
“Dalam opini Rusia, perhitungan bahwa ancaman dan tekanan secara khusus pada Pyongyang dapat menghentikan program rudal Korea Utara adalah keliru. Sia-sia.” Tulis Putin.
Jelas Putin lagi, “Sebuah peta besar telah dirumuskan oleh Moscow dan Beijing untuk mengurangi ketengangan yang terjadi. Dalam kesepakatan ini, akan melibatkan penghentian program rudal Korea Utara, dan peperangan besar-besaran oleh Korea Selatan.” []