JAKARTA, KabarKampus – Aksi memperingati tiga tahun Pemerintahan Joko Widodo yang digelar BEM Seluruh Indonesia di depan Istana Negara, Jumat, (20/10/2017) berujung ricuh. Sebanyak 14 mahasiswa ditangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya.
Penangkapan dan kericuhan terjadi setelah polisi mencoba membubarkan mahasiswa menjelang tengah malam. Namun mahasiswa tetap bertahan, karena Presiden Jokowi belum mau menemui mereka.
Andy Setya Utama, Koordinator media BEM SI mengatakan, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia turun ke jalan untuk menyuarakan kebenaran. Namun lagi – lagi suara mahasiswa dibungkam dengan tindakan represif dari aparat kepolisian, Mahasiswa dipukul, dikeroyok dan ditangkap.
“Aksi berlangsung secara damai dan tanpa merusak fasilitas apapun, namun 14 orang Mahasiswa di tahan di Polda Metro Jaya,” katanya.
Adapun ke-14 mahasiswa yang ditahan di Polda Metro Jaya yaitu :
- Ihsan Munawar (SEBI)
- Yogi ali (IPB)
- Aditia (Unriau)
- Ardi (IPB)
- Wafiq (UB)
- Taufiq (UB)
- Golbi (IPB)
- Yahya (IPB)
- Susilo (IPB)
- Fauzan (Tazkia)
- Ramdhani (Unpak)
- Rifki abdul (aka bogor)
- Gustri (Untirta)
- Hardian (IPB)
Dalam aksi yang digelar hari Jumat (20/10/2017) tersebut mahasiswa membawa tiga tuntutan. Tuntutan tersebut yaitu, turunkan kesenjangan Ekonomi, penegakan hak publik dan pegegakan supremasi hukum. Namun sayang, tiga tuntutan tersebut tak sampai ke tangan Jokowi.[]
Pekerjaan selanjutnya adalah pelaporan.