JAKARTA, KabarKampus – Koalisi Mahasiswa UIN (KMU) mengingatkan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk selektif dalam memilih pasangan calon pada pesta demokrasi Pemilu Raya (Pemira). Hal tersebut karena Pemira menentukan arah perjuangan kampus sebagai penentu peradaban.
“Hanya tinggal menghitung hari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan melaksanakan Pemira. Pada momentum ini mahasiswa wajib menyalurkan suaranya untuk memilih pemimpin baik di tingkat jurusan, fakultas, dan universitas,” ujar Rizki Irwansyah, juru Bicara KMU, Sabtu (16/12/2017).
Menurut Rizki, mahasiswa dituntut untuk selektif dan kritis dalam menentukan pilihannya. Jangan cuma asal memilih, karena pilihan tersebut menentukan arah perjuangan kampus sebagai penentu peradaban.
“Kita harus menyikapinya dengan selektif dan kritis sebagai pondasi dasar dalam menentukan pilihan pada pesta demokrasi kampus kali ini,” tambah Rizki.
Hal senada disampaikan Eka Gusti Setiawan, Kordinator Biro Koalisi Mahasiswa Uin Jakarta. Baginya mahasiswa harus menghargai perjuangan para pendahulu mereka dalam memperjuangkan adanya Pemilu di Uin Jakarta.
“Sekedar mengingatkan kembali bahwa Pemira pada sejarahnya merupakan kritik terhadap sistem pemerintahan Orde Baru yang otoriter dan anti-demokrasi,” tegas Gusti.
Artinya, kata Gusti Pemira bukan ajang kontestasi demokrasi yang semata-mata berkutat pada wilayah kampus. Tapi juga mampu menentukan perpolitikan Nasional. Oleh karena itu, ia berharap Pemira kali ini melahirkan pemimpin yang kritis, responsif, dan berani mengambil sikap pada persoalan bangsa Indonesia.[]