DEPOK, KabarKampus – Universitas Indonesia (UI) membuka Program Profesi Insinyur (PPI) jalur akademik pertama di Indonesia. Program ini diresmikan oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met di Integrated Faculty Club, UI, Depok, Sabtu, (24/03/2018).
Turut hadir dalam peresmian ini yaitu Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng (Dekan FTUI) dan Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, IPU (Ketua Tim Ahli Keinsinyuran Kemenristekdikti dan Wakil Ketua Dewan Insinyur). Selain itu juga hadir adalah Ir. Hari Purwanto, M.Sc, IPM (staf ahli Kemenristekdikti bidang infrastruktur) .
Pendidikan Profesi Insinyur merupakan kelanjutan dari pendidikan strata-1 (S1). Lulusan program ini diharapkan memiliki kemampuan akademik, seperti berpikir kritikal (analitik dan sintetik) dan kreatif.
Program PPI dapat ditempuh dalam jangka waktu 2 semester dengan beban 24 sks. Kegiatan akademik yang akan dijalani oleh mahasiswa terdiri dari perkuliahan, tutorial, seminar, diskusi, studi kasus dan praktek keinsinyuran yang dilakukan di industri (magang).
Selain itu, lulusan program ini akan mendapatkan gelar Insinyur (Ir.) dari UI. Sedangkan bagi yang sudah memiliki portofolio di bidang keinsinyuran dan sertifikasi kompetensi, dapat dilakukan pengakuan kredit (sks) dengan jumlah sks tertentu mengikuti syarat dan ketentuan akademik universitas. Sementara kegiatan akademik pendidikan profesi Insinyur ini diselenggarakan pada sore atau malam hari di Kampus UI Salemba.
Pendaftaran dapat dilakukan pada SIMAK-UI Gelombang ke-2 yang dimulai pada tanggal 2 sampai 27 April 2018. Adapun persyaratan peserta adalah telah lulus pendidikan akademik Sarjana bidang Teknik; memiliki pengalaman kerja dan praktik keinsinyuran sekurang-kurangnya selama 2 (dua) tahun; dan memenuhi semua persyaratan.
“Program ini didukung oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang telah menjadi anggota organisasi keinsinyuran tingkat dunia seperti World Federation of Engineering Organizations dan ASEAN Federation of Engineering Organizations. Diharapkan, penyelenggaraan PPI ini akan melahirkan Insinyur yang memiliki kompetensi dan dapat bersaing dengan Insinyur dari negara-negara lain, terutama dalam menghadapi era pasar terbuka ASEAN.” jelas Dr. Ir. Hendri DS Budiono dalam sambutannya.
Sedangkan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis M. Met dalam sambutannya mengatakan, program ini adalah PPI pertama di Indonesia yang menyediakan jalur akademik. Dalam program ini kami tidak hanya sekedar melakukan review CV saja, namun juga menyelenggarakan kelas-kelas perkuliahan, kurikulum, beserta penilaian akademik yang menyertainya.
“Kuliah jarak jauh juga bisa dilakukan dalam program ini. Semua ini adalah salah satu bentuk komitmen kami dalam menyelenggarakan program pendidikan berkualitas bagi semua jenjang,” ujarnya.
Salah satu latar belakang pelaksanaan program ini adalah mandat Kemenristekdikti kepada 40 Perguruan Tinggi baik negeri dan swasta, untuk membuka program profesi Insinyur. Mandat ini adalah salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menjawab tantangan di masa depan akan kebutuhan tenaga Insinyur profesional.
Menurut data Kemenristekdikti pada tahun 2017, jumlah Insinyur di Indonesia saat ini 750.000. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 9.000 saja yang termasuk Insinyur profesional atau memiliki sertifikat kompetensi. Sedangkan, dalam menghadapi era industrialisasi global dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), pemerintahan saat ini terus menggenjot pembangunan infrastruktur sehingga kebutuhan akan tenaga Insinyur profesional menjadi semakin genting.
Kegiatan akademik untuk angkatan I akan dimulai pada September 2018. Ketentuan selengkapnya dapat dilihat pada lamanhttp://penerimaan.ui.ac.id.[]