TANGERANG, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) sesalkan pengecekan kesehatan berbayar di Rumah Sakit UIN Jakarta. Mereka merasa hak sebagai mahasiswa UIN Jakarta sudah dikebiri dengan tidak bisa menikmati fasilitas kampus sendiri.
Berbayarnya pengecekan kesehatan untuk mahasiswa KKN, setelah pihak RS menutup program tersebut. Saat ini mahasiswa diharuskan membayar biaya sebesar Rp. 55 ribu untuk pengecekan kesehatan.
Salah satu mahasiswa yang kecewa dengan hal tersebut adalah Nur Cholish Hasan, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta. Cholish yang merupakan peserta KKN UIN Jakarta 2018 ini datang untuk Cek Kesehatan ke RS UIN Jakarta. Namun ketika itu ia diminta Rp. 55 Ribu.
“Saya sudah kecewa melihat hal semacam ini, RS ini kan mitra dan fasilitas kampus. Seharusnya saya berhak menikmati fasilitas ini secara gratis,” kata Cholish.
Sementara itu Ade Pradiansyah yang juga kecewa dengan cek kesehatan berbayar, mencoba untuk mengonfirmasi ke PPM (Pusat Pengabdian Masyarakat) sebagai pihak yang berwenang menyelenggarakan KKN. Setelah ia mengonfirmasi, pihak PPM mengaku tidak memiliki anggaran untuk cek kesehatan tersebut. Sehingga tidak ada kewajiban dari RS UIN Untuk memfasilitasi cek kesehatan bagi peserta KKN 2018.
“PPM tidak menyediakan, karna pihak rumah sakit meminta dana dari PPM,” ujar Ade..
Cholish mengaku kecewa dengan kebijakan Rumah Sakit tersebut. Ia mempertanyakan, bila urusan lain bisa gratis, mengapa cek kesehatan untuk KKN harus berbayar. Padahal sama-sama dokter umum bukan spesialis.
“Kalo masalahnya KKN membludak yang periksa, cek kesehatan tersebut bukan buat sekarang, tapi buat sebelum pemberangkatan KKN yang masih masih dua bulan lagi” pungkas Cholish.[]
