Tiga mahasiswa dari Universitas Muria Kudus (UMK) melakukan pendampingan di Desa Margorejo, Kecamatan Dawe, Kudus. Pendampingan ini dilakukan kepada pemuda desa yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) lewat program TOMAT.
TOMAT merupakan akronim dari Tour Guide Animation. Model pendampingannya, yaitu dengan meningkatkan kecakapan dwibahasa bagi pemuda yang tergabung dalam Pokdarwis.
Para mahasiswa yang tergabung dalam program ini adalah Herlina Muryan Saputri, Nikmah Nor Hidayah dan Teofilus Bangun Kartiko. Ketiganya didampingi oleh seorang dosen pembimbing, Nuraeningsih M.Pd.
Herlina Muryan Saputri, Ketua Tim mengatakan, program yang dijalankan bersama dua temannya ini, dilakukan dengan mengenalkan dan menjelaskan penggunaan aplikasi TOMAT kepada para pengguna. Hal tersebut agar keterampilan dwibahasa pemuda pemandu wisata (tour guide) meningkat.
‘’Ini sekaligus sebagai upaya mendukung pengembangan Desa Margorejo sebagai desa wisata. Desa Margorejo ini cukup menarik, karena memiliki berbagai potensi Sumber Daya Alam (SDA), yang jika dimaksimalkan pengelolaannya, akan menjadi satu desa wisata yang kian menarik dikunjungi,’’ ungkapnya.
Dalam hal pengelolaan desa wisata atau potensi wisata lain, kata Herlina, keberadaan pemandu wisata sangat penting. Oleh karena itu, pemandu wisata dituntut tidak sekadar paham tentang seluk beluk lokasi wisata secara fisik, juga mesti fasih dan mampu memberikan informasi secara komprehensif.
Selain itu, dalam memberikan informasi kepada para pengunjung, akan lebih menarik lagi jika tidak sekadar dengan Bahasa Indonesia saja, namun juga menggunakan Bahasa Inggris. Jadi aplikasi TOMAT ini penting buat para pemandu wisata dari kalangan Pokdarwis Desa Margorejo ini.
“Mereka bisa lebih siap jika suatu saat ada wisatawan mancanegara yang berkunjung,’’ tuturnya.[]