
BANDUNG, KabarKampus – Tren kenaikan elektabilitas pasangan capres Joko Widodo – Ma’aruf Amin di Jawa Barat kembali dinodai oleh tindakan tidak terpuji dari pihak yang tidak suka.
Paling tidak, demikian yang diyakini oleh Dadan Mutaqqien, relawan Sahabat Rakyat Indonesia, menanggapi fitnah dua perempuan pada paslon capres cawapres Jokowi-Amin, dalam sebuah video yang viral baru-baru ini.
Dalam video, dua perempuan tersebut berbicara kepada seorang kakek-kakek, seperti sedang melakukan kampanye door to door. Memakai bahasa Sunda, mereka menyebut bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis.
“Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awene meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin,” kata mereka saling menimpali.
Terjemahan perkataan mereka adalah sebagai berikut : Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kawin, laki-laki sama laki-laki boleh kawin.
Dadan Muttaqien yang kami minta tanggapannya mengutuk keras video tersebut. Dia menilai itu adalah cara cara yang tidak sehat dan meminta kepada pihak yang berwajib untuk segera menindak pelaku. Tindakan seperti itu sangat merugikan capres Jokowi-Amin.
“Kami mengutuk cara-cara seperti ini dan meminta kepada pihak yang berwajib untuk menindak tegas dalang, otak penyebar fitnahnya, ” kata Dadan di Posko Relawan, Jl, Tamblong, Bandung, Senin (25/02/2019).
Dadan menduga penyebaran kebohongan-kebohongan seperti itu merupakan wujud kepanikan karena tak mampu menyaingi keberhasilan gerakan relawan masyarakat Pasundan yang mendukung pasangan Jokowi-Amin.
Dugaan tersebut didasarkannya pada angka survei yang diperoleh para relawan, yang menunjukkan kalau sampai hari ini keunggulan Jokowi – Amin atas Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat telah mencapai 4.1 persen. Tren peningkatan elektabilitas tersebut diyakini Dadan akan terus berlangsung hingga hari pencoblosan 17 April nanti, dan dia berharap tidak ada lagi tindakan tidak terpuji dari pihak yang tak suka hasil tersebut.
“Saya berharap yang seperti (video) ini tidak ada lagi. Semua tindakan yang menghalalkan segala cara seperti orba ini. Sangat tidak sehat bagi demokrasi. Keberhasilan relawan bukan saja terletak pada kemenangan paslon yang didukung tapi juga pada seberapa benar cara yang dipakai. Kami di SRI berpegang teguh bahwa cara yang dilakukan harus benar. Fitnah seperti itu adalah haram. ” tegasnya.[]






