Tim Vokasi Universitas Indonesia (UI) mendorong nelayan di kawasan pesisir Jakarta Utara sadar wisata. Kegiatan tersebut digelar lewa program pengabdian masyarakat bertajuk “Bimbingan Teknis Gerakan Nelayan Sadar Digital Wisata Nelayan Jakarta Utara” di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Minggu, (05/05/2019) kemarin.
Tim Pengabdi Masyarakat Vokasi Universitas Indonesia (UI) ini terdiri atas 4 dosen dan 6 mahasiswa dari Program Studi Pariwisata dan Program Studi Komunikasi (Periklanan). Kegiatan mereka menyasar 100 nelayan yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para nelayan serta daya tarik wisatawan di 12 Destinasi Wisata Pesisir Jakarta Utara.
Priyanto S.S, M.Si, Ketua Pengabdi Vokasi UI mengatakan, nelayan yang berada di pesisir pantai utara Jakarta yaitu daerah Kamal Muara, Muara Baru, Muara Angke, Sunda Kelapa, dan Marunda merupakan salah satu kelompok masyarakat marjinal di Jakarta. Di sisi lain, daerah pesisir di Jakarta Utara telah menjadi wilayah penting dalam sejarah Jakarta yaitu awal peradaban kota Jakarta yang perlu dilestarikan.
“Selain itu, nelayan di Jakarta Utara juga mengalami kesulitan dalam menangkap ikan. Kondisi ini menyebabkan perlunya pemberdayaan nelayan agar dapat memperoleh pendapatan dari aktivitas ekonomi lain,” ungkapnya.
Selanjutnya, Dr. Diaz Pranita, Pakar Pariwisata Vokasi UI mengatakan, Gerakan Sadar Wisata ini berupaya membekali para agen perubahan tersebut. Materi yang diberikan yakni membangun Pengalaman Wisata dan Gerakan Sadar Wisata, dan membuat Paket Wisata 12 Jalur Destinasi Wisata Pesisir yang menarik. Selain itu juga mereka diajarkan mempromosikan 12 Jalur Destinasi Wisata Pesisir melalui Media Digital dan Teknik Pemanduan Wisata di 12 Destinasi Wisata Pesisir.
Diaz menjelaskan bahwa terdapat potensi kampung nelayan menjadi atraksi bahari, kekayaan budaya dan sejarah bahari. Sejumlah arahan bagi para nelayan berupa pembuatan paket wisata, menyewakan perahu untuk wisata di sepanjang pesisir dan ke Kepulauan Seribu, menyiapkan kuliner khas Jakarta Utara, menjadi pemandu wisata, menyediakan homestay, dan mempertahankan upacara adat merupakan alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan oleh nelayan.
“Nelayan juga diajarkan mendukung kegiatan promosi dan publikasi secara digital dengan mengunggah kegiatan dan paket-paket wisata yang ditawarkan, edukasi kapan waktu yang tepat dan bagaimana tampilan efektif di media digital seperti Facebook dan Instagram,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga menggandeng Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) DKI Jakarta yang diwakili oleh Wakil dari DPD Irdi Rasidin. Diharapkan, kegiatan pengmas Vokasi UI dapat terus mendukung pekembangan ekononomi diberbagai sektor termasuk salah satunya adalah pariwisata. Dengan demikian para penerima manfaat dapat merasakan kehadiran dan peran dari UI secara nyata dan berkelanjutan.[]