More

    Dosen Stikom Bandung : Menkoinfo Harus Pro Rakyat

    BANDUNG, KabarKampus – Masyarakat Indonesia konsumen media berharap banyak kepada Menteri Bidang Komunikasi dan Informatika beserta wakilnya yang baru dilantik dalam kabinet kerja jilid II. Mereka menginginkan kepastian hukum dalam pelayanan publik.

    Hal ini seperti yang diungkapkan Nursyawal, S.Sos., M.I.Kom., Ketua I Bidang Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikom) Bandung, Jumat, (25/10/2019). Nursyawal mencontohkan, kepastian hukum yang dimaksud diantaranya pelayanan televisi digital melalui ASO (Analog Switch Off), serta  konten FTA (Free-to-Air) dalam kanal LPB (Lembaga Penyiaran Berlangganan) di daerah yang tak terjangkau siaran analog, juga pembentukan dewan rating televisi, serta norma dan standar pengendalian arus internet oleh Kominfo.

    Nursyawal mengatakan, sejumlah ketidakpastian hukum dalam pelayanan publik selama ini disebabkan pemilik media yang selalu ingin untung tetapi tidak mau membagi keuntungan itu kepada publik. Oleh karena itu, pasangan menteri dan wakil menteri bidang kominfo yang berlatarbelakang dekat dengan industri penyiaran itu, hendaknya lebih pro pada konsumen daripada oligarki produsen.

    - Advertisement -

    “Ketidakpastian ini juga merugikan pekerja media, khususnya Jawa Barat yang merupakan propinsi dengan lanskap media terbesar di Indonesia. Karena persaingan tidak sehat masih terus terjadi antarmedia,” terangnya.

    Jika kepastian hukum itu ada, lanjutnya, maka industri media tumbuh sehat dan industri kreatif penunjang akan bermunculan dan menumbuhkan lapangan pekerjaan yang tidak sedikit. Sementara akses internet juga telah menjadi infrastruktur UMKM Jawa Barat, yang langsung terimbas oleh pengendalian arus internet jika tidak diatur secara baku.

    Dalam persiapan wisuda angkatan ke-8 Tahun 2019 Stikom Bandung, di Hotel Papandayan Bandung, Nursyawal menegaskan, Jawa Barat juga merupakan salah satu propinsi yang menghasilkan tenaga kerja ahli bidang komunikasi dan informatika terbesar di Indonesia, mengingat jumlah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi bidang kominfo. Karenanya ia berharap adanya iklim usaha media yang sehat agar lulusan perguruan tinggi tersebut dapat terserap.

    Stikom Bandung sendiri kali ini mewisuda 125 sarjana komunikasi bidang penyiaran, jurnalistik, kehumasan dan manajemen komunikasi. Sebagian besar sudah diserap industri komunikasi, sesuai perkembangan teknologi, kebanyakan menjadi social media marketing analyst atau digital PRO. Sebagian lagi mulai merintis usaha sendiri, seperti event organizer, wedding organizer, atau penulis skenario sinetron televisi. Sepertiga dari lulusan Stikom Bandung kali ini menyandang predikat cum laude, alias IPK lebih dari 3,50 dan lulus tepat waktu 4 tahun.

    Wisuda berlangsung Hari Sabtu, 26 Oktober 2019, mulai pukul 07.00 hingga 12.00 WIB, dan dihadiri oleh pejabat pemerintah propinsi Jawa Barat, tokoh masyarakat, dan akademisi.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here