More

    Unpad Berbenah Sambut Kampus Merdeka

    Geostrategy Study Club melakukan kunjungan ke Rektorat Kampus Universitas Padjajaran (Unpad), Rabu, (19/02/2020).

    BANDUNG, KabarKampus – Universitas Padjajaran (Unpad) siap menyambut program Kampus Merdeka yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada (24/01/2020) lalu. Unpad mengaku tengah berbenah dan menyiapkan penguatan program studi untuk menyambut program tersebut.

    Terdapat empat kebijakan Kampus Merdeka, pertama adalah otonomi bagi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) untuk melakukan pembukaan atau pendirian program studi (prodi) baru, kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH), memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi, dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (sks).

    Mohamad Fahmi, S.E., M.T., Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Unpad mengatakan, Rektor Unpad secara resmi mendukung program kampus merdeka. Langkah yang bakal diambil Unpad saat ini adalah berbenah dengan melakukan penguatan Program Studi.

    - Advertisement -

    “Kampus merdeka, pada dasarnya Negara meminta kampus memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar pordi selama tiga semester. Memberikan hak, namun kalau tidak mau ambil tidak apa-apa,” Fahmi saat menerima kunjungan Geostrategy Study Club di Kampus Unpad Jatinangor, Rabu, (19/02/2020)

    Hak mahasiswa tersebut adalah mengambil tiga semester di luar program studi. Satu semester di luar program studi di dalam kampus Unpad, dua semester lainnya dapat berupa magang, KKN, riset, community depelopen, exchange, dan kuliah di kampus lain.

    Namun menurut Fahmi, exchange, comunity depelopment dan magang, merupakan praktek-praktek yang sudah Unpad lakukan. Termasuk menerima mahasiswa luar negeri seperti Korea dan Jepang kuliah Unpad. Praktek yang belum dilakukan adalah mahasiswa Unpad kuliah di kampus lain dan begitu sebaliknya.

    “Dan kalau kami melihat ketika ada kemungkinan orang lain kuliah di Unpad. Seperti ketika rumah kita akan ada tamu, kalau berantakan maka kita rapihin,” tambahnya.

    Sehingga nantinya Mahasiswa ITB yang kuliah di Unpad bakal tahu bagaimana dosen Unpad. Begitu sebaliknya mahasiswa Unpad di ITB bakal tahu bagaimana dosen ITB.

    “Jadi kami menyambut baik adanya Kampus Merdeka. Kami pun akan berbenah.”

    Kunjuangan GSC ke Kampus Unpad, Jatinangor.

    Ajang Kompetesi Dosen

    Dr. Eng. Boy Yoseph Cahya Sunan Sakti Syah Alam, S.T., M.T., Direktur Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni menambahkan, dengan adanya Kampus Merdeka, para dosen akan berlomba memberikan yang terbaik kepada mahasiswa. Hal itu karena, tamu yang kuliah di Unpad akan menilai materi yang disampaikan dosen.

    “Dengan kompetensi yang dosen miliki akan memberikan yang terbaik kepada mahasiswa,” terangnya.

    Selain itu, Boy yang pernah menjadi Kepala Prodi Geologi, sering menemui mahasiswa yang tidak lulus-lulus. Kemudian ketika ditanya, si mahasiswa mengatakan jurusan yang dia ambil saat ini bukan passion-nya dan mengatakan lebih ingin menjadi pelatih sepak bola.

    Begitu juga saat, menjalani pekerjaan di bidang geologi. Mereka hanya menggunakan 40 persen Ilmu Geologi dalam pekerjaan tersebut. Sisanya adalah ilmu sosial.

    Hanya saja permasalahan baru muncul, kata Boy, pada bidang studi masing-masing. Akan ada mata kuliah yang drop. Sehingga mereka perlu me-manage hal tersebut.

    “Ini yang jadi PR kita,” terang Boy.

    Selain hak belajar tiga semester di luar Program Studi, Unpad mengaku sudah menerapkan tiga kebijakan lainnya. Seperti pembukaan Program Studi baru kekinian, Unpad telah membuka Prodi Bisnis Digital, Aktuaria, dan Logistik. Sementara untuk sistem akreditasi, kini akreditasi institusi Unpad meraih A dan Prodi di Unpad juga terakreditasi internasional. Selain itu Unpad juga telah PTN BH sejak 2014.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here