More

    Kenali Potensi Diri, Agar Tak Salah Pilih Jurusan

    Oleh : Intan Radhialloh

    Ilustrasi / Sumber : Studyskills.com

    Memilih jurusan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi merupakan hal yang sangat penting. Salah jurusan, bisa jadi salah menentukan masa depan.

    - Advertisement -

    Namun kenyataannya, mahasiswa Indonesia banyak yang salah memilih jurusan. Ini terungkap dalam sebuah hasil penelitian pada taun 2014 yang menyebutkan sebanyak 89 persen mahasiswa salah jurusan saat masuk perguruan tinggi.

    Pernyataan ini disampaikan Furqan AMC, CEO KabarKampus dalam webinar Job Fair 2020 bertajuk “Prepare Your Future Career,”. Webinar ini diselenggarakan Job2Go secara daring, hari Rabu, (19/08/2020).

    Para mahasiswa bisa salah jurusan itu, kata Furqan, karena mereka memilih jurusan bukan berdasarkan pada potensi yang dimiliki. Melainkan dipengaruhi lingkungan, trend, dan keluarga.

    “Faktanya ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di seluruh dunia,” tuturnya.

    Situasi ini, menurut Furqan, berpengaruh kepada resiko ketidakselarasan jurusan dengan tempat kerja. Sehingga yang bakal terjadi adalah unefesien secara waktu, secara ekonomi, hingga terjadi iritasi emosi.

    “Karena dia tidak tepat sasaran jadi banyak situasi-situasi yang nanti akan mempengaruhi masing-masing siswa,” jelasnya.

    Furqan yang merupakan sarjana Psikologi ini mengungkapkan, ada dua dimensi yang dapat dilihat dalam menentukan jurusan atau program studi. Dua dimensi itu adalah dimensi bidang dan kedua adalah dimensi peran atau fungsi. Dimensi peran menentukan 80-90 persen, sedangan dimensi bidang 10-20%.

    Oleh karena itu, Furqan menyarankan agar seseorang mengidentifikasi peran apa yang mau dimainkan di dunia yang akan datang atau di dunia kerja. Baginya, setiap orang perlu perlu menggali dan menemukan fitur unik diri masing-masing serta fokus pada kekuatan dan siasat keterbatasan.

    “Setiap manusia memiliki 34 bakat, urutannya berbeda-beda. Maka fokus pada tujuh bakat utama dan hindari 7 bakat yang terakhir. Bila diibaratkan kampak, asah ujung kampaknya, jangan asah punggungnya,” tutup Furqan sambil mengajak peserta webinar untuk melakukan Talents Mapping secara mandiri agar mengetahui fitur unik di dalam dirinya.[]

    *Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Dakwah Unisba yang sedang menjalani praktik kerja di KabarKampus.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here