IRAN, KabarKampus – Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Iran menyatakan belasungkawa dan mengecam tindakan teror atas Dr. Mohsen Fakhrizadeh, senior nuklir Iran. Kepala Organisasi Riset dan Inovasi Kementerian Pertahanan Iran tersebut terbunuh dalam sebuah serangan teroris bersenjata di pinggiran kota Tehran, pada Jumat (27/11/2020)
Ismail Amin, Presiden IPI Iran menyatakan, pembunuhan tersebut adalah pengakuan dari pihak-pihak yang ketakutan terhadap perkembangan tekhnologi nuklir Iran dan cabang risetnya. Sebelum Dr. Fakhrizandeh, ilmuan nuklir Iran lain juga dibunuh melalui serangan bersenjata, seperti Dariush Rezai Nejad, Dr Masoud Ali-Mohammadi, Dr. Majid Shahriari, serta 3-4 ilmuan nuklir Iran lainnya.
“Namun kematian Dr. Fakhrizandeh ini yang terberat bagi Iran, sebab dia adalah tokoh dibalik pencapaian Iran di level tertinggi dalam mempertahankan program nuklirnya untuk tujuan damai. Dia yang memimpin program “Amad” yang artinya harapan Iran,” terang Ismail, Sabtu, (28/11/2020)
Mahasiswa S3 Pendidikan agama Islam di Universitas Internasional Almustafa Iran tersebut menyesalkan terbunuhnya Dr. Fakhrizandeh. Menurutnya, pembunuhan itu bisa memicu ketegangan baru di kawasan, sebagaimana sebelumnya yang terjadi pada kasus kematian Jenderal Qassem Soleimani.
“Iran tentu tidak akan tinggal diam, terutama disebutkan agen Mossad Israel berada di balik pembunuhan. Namun semoga tidak terjadi konflik mematikan di kawasan,” tutupnya.[]
melalui postingan instagram di @ipiiran