SURABAYA, KabarKampus – Sebanyak 18 orang di lingkungan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya positif Covid-19 per 26 Desember 2020. Data per tanggal 26 Desember 2020 tersebut dibagi menjadi beberapa klasifikasi, diantaranya, kasus positif dengan penangangan isolasi mandiri terdapat 11 kasus yaitu enam orang dosen, satu orang mahasiswa dan empat orang tenaga kependidikan (tendik).
Sementara itu, kasus meninggal dunia di lingkungan ITS sejak awal sebanyak lima orang. Rinciannya adalah tiga dosen, satu mahasiswa, dan satu tenaga kependidikan.
Data ini diungkapkan dalam rilis Satgas Covid-19, Senin, (28/12/2020). Data ini sebagai respon banyaknya pertanyaan terkait larangan masuk kampus dan menghentikan segala aktivitas di lingkungan kampus ITS (lockdown) selama periode 24 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.
Adjie Pamungkas, ST. M.Dev.Plg Ph.D, Ketua Satgas Covid-19 ITS menjelaskan, lockdown di lingkungan ITS, dilakukan mengingat pandemi Covid-19 di kalangan sivitas akademika ITS meningkat. Namun lockdown tersebut menimbulkan desas-desus di kalangan masyarakat yang bertanya-tanya berapakah jumlah kasus di ITS sehingga sampai dilakukan lockdown.
Apalagi, Rektor ITS Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng pada tanggal 25 Desember 2020 juga dinyatakan positif Covid-19. Hal ini menambah berita di kalangan masyarakat semakin bias dan juga timbul berita hoax yang tersebar di masyarakat.
Menurut Adji, data kasus aktif covid di lingkungan ITS per tanggal 26 Desember 2020 sebanyak 18 orang. Kasus tersebut dibagi menjadi beberapa klasifikasi. Di antaranya, kasus positif dengan penangangan isolasi mandiri terdapat 11 kasus. Dengan rincian enam orang dosen, satu orang mahasiswa dan empat orang tenaga kependidikan (tendik).
Kemudian klasifikasi positif dengan tindakan rawat inap terdapat tujuh orang. Dengan rincian empat orang dosen, dua orang mahasiswa dan satu orang tendik.
Lanjut Adjie, untuk kasus meninggal dunia karena Covid-19 di ITS sejak awal pandemi sampai hari ini ada lima orang. Lima orang tersebut rinciannya adalah tiga dosen, satu mahasiswa dan satu tenaga kependidikan.
Ia menjelaskan, itu adalah data ter- update yang dimiliki oleh Satgas Covid-19 ITS dan menjadikan dasar kenapa kampus ITS memang direkomendasikan untuk lockdown. Data tersebut mengalami peningkatan di akhir bulan Desember 2020.
Selain guna memutus rantai penyebaran Covid-19 yang semakin meluas, juga agar bisa dilakukan sterilisasi di seluruh lingkungan kampus. Sehingga pada awal tahun nanti diharapkan kasus dapat semakin berkurang dan lingkungan kampus kembali steril serta aman digunakan oleh sebagian dosen dan karyawan untuk piket kantor atau dengan pembatasan ketat kegiatan di kampus.[]