Oleh: Gideon Candra Agape*
Sebuah pengalaman pribadi Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur, Surabaya, sebagai Master of Ceremony di AYIMUN Bali bulan Mei 2022.
International Global Network (IGN), sebuah platform yang berdedikasi mengembangkan kapasitas anak muda, kembali menggelar konferensi rutin Asia Youth International Model United Nations. Setelah 2 tahun semenjak pandemi, IGN kembali mengadakan AYIMUN offline and virtual conference di Ungasan, Bali, pada tanggal 20-23 Mei 2022 dengan tema “Be A Part of Global Peace and Prosperity“. Dihadiri oleh 757 delegasi oleh lebih dari 70 negara, AYIMUN offline and virtual conference yang diselenggarakan di hotel bintang 4 yakni 4 Points By Sheraton Ungasan berhasil memperkenalkan 113 Delegasi offline dari 12 Negara pada pariwisata Bali melalui rangkaian acara city tour. AYIMUN adalah sebuah simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mana peserta berperan sebagai delegasi dalam membahas isu-isu internasional seperti lingkungan, perubahan iklim, budaya, pendidikan, kesehatan, hingga kemanusiaan. Acara yang digelar secara hybridtersebut dipimpin oleh Theresia Theofanny dari Indonesia sebagai Secretary General.
Sebagai seorang relawan yang diberi kesempatan menjadi Master of Ceremony pada acara bergengsi di dunia Model United Nations Indonesia, penulis ingin membagikan pengalaman dan keseruan dari AYIMUN tahun 2022 yang dihadiri oleh 644 delegasi virtual dari 59 negara dan ratusan delegasi offline yang hadir langsung memeriahkan acara di Bali. Di hari pertama, kedatangan delegasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dijemput oleh bus pariwisata Bali dan disambut oleh salam hangat dari tim IGN. Selama 4 hari delegasi disibukkan dalam berbagai acara yang bersifat formal dan casual selama ada di Bali.
Malam hari pada tanggal 20 Mei 2022, rangkaian AYIMUN dimulai dengan upacara pembukaan. Dalam acara pembukaan semua delegasi diharuskan memakai Formal Business Attire mengingat peran mereka sebagai perwakilan dari masing-masing negara. Namun sebelum upacara pembukaan dimulai, para delegasi disuguhkan dengan acara Gala Dinner, dimana mereka menikmati hidangan berkelas dengan sentuhan racikan bumbu Bali. Acara Gala Dinnerjuga merupakan kesempatan bagi semua delegasi untuk mengenal budaya unik dari negara peserta yang hadir. Malaysia, India, Filipina, dan Indonesia adalah negara dengan partisipasi paling banyak hadir di Bali pada kesempatan itu.
Perasaan gugup dan bangga bercampur aduk tatkala saya memimpin jalannya upacara pembukaan yang juga dihadiri oleh pembicara terhormat. Pada AYIMUN di Bali kali ini, IGN berhasil mengundang Anjali Sen yang merupakan perwakilan dari United Nations Population Fund (UNFPA) untuk Indonesia. Anjali Sen merupakan pembicara asal India yang sudah banyak berpengalaman sebagai senior leadership di pemerintahan India. Beliau juga mempunyai 30 tahun pengalaman dalam memberdayakan berbagai komunitas di kancah internasional. Anjali Sen telah mendedikasikan hidupnya untuk membantu dan mengadvokasi hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi bagi kelompok paling rentan, miskin, dan masyarakat terpinggirkan. Akhirnya AYIMUN resmi dibuka secara simbolis dengan pemukulan alat musik tradisional Gong sebanyak 3 kali yang dipimpin oleh Anjali Sen.
Pada hari kedua tanggal 21 Mei 2022, semua delegasi disibukkan dengan sesi komite, sebuah rangkaian acara yang mengharuskan peserta mendiskusikan solusi untuk permasalahan yang sudah diangkat di AYIMUN. Semua 644 delegasi virtual masuk dan memulai sesi komite pada council masing-masing. IGN telah menyediakan 8 ruangan Zoommeeting untuk 8 council resmi di AYIMUN kali ini. Delegasi offline yang hadir langsung di Bali memasuki 2 council resmi yang sudah ditentukan, yakni UNICEF dan UNESCO. Pada hari kedua ini peserta harus memainkan role play sebagai diplomat yang menjalin kerja sama, berdiskusi, berdiplomasi, bernegosiasi, berdebat, dan menyampaikan pidato, semua kegiatan tersebut dilakukan dalam bahasa Inggris.
Pada hari ketiga tanggal 22 Mei 2022, para peserta menjalani rangkaian city tour di pulau Dewata yang sudah disiapkan oleh IGN. Delegasi dibawa berkeliling pulau Bali untuk menjajal pariwisata menarik di pulau tersebut. Delegasi dibawa ke destinasi pada rangkaian city tour, yaitu Turtle Island. Delegasi menghabiskan banyak waktunya untuk berinteraksi dengan fauna di Turtle Island,yaitu kura-kura dan penyu beserta dengan hewan unik nan eksotis lainnya. Kemudian delegasi dibawa ke destinasi kedua, yaitu Tanjung Benoa. Di Tanjung Benoa semua peserta berkesempatan menjajal wahana water sport mulai dari jet ski, Banana Boat, Flying Fish, Snorkeling, hingga Parasailing. Setelah puas bermain di dua wisata pantai tersebut, delegasi dibawa ke Pusat Oleh-oleh Krisna. Di sini para peserta berkesempatan untuk membeli oleh-oleh mulai dari baju, makanan dan minuman khas Bali, kerajinan tangan, hingga berbagai macam jenis souvernir. Pusat Oleh-oleh Krisna yang juga merupakan pusat ekonomi kreatif adalah tempat yang menyediakan segala macam kebutuhan oleh-oleh yang cocok bagi wisatawan domestik maupun asing.
*Mahasiswa Hubungan Internasional UPN ‘Veteran’ Jawa Timur, dibawah bimbingan Dosen Mata Kuliah Pariwisata Internasional dan Ekonomi Kreatif, Resa Rasyidah, S.Hub. Int, M.Hub, Int. dan Praja Firdaus Nuryanda, S.Hub. Int, M.Hub. Int.