Publik dibuat heboh dengan berita kunjungan 5 oknum Nahdiyyin ke Israel menemui Presiden Israel Isaac Herzog.
Walapun Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf sudah melakukan klarifikasi melalui konfernsi pers Selasa 16 Juli 2024, badai kritik penuh hujatan dari publik masih menghiasi banyak media sosial dan kolom komentar di berbagai kanal pemberitaan. Bahkan sarkasme hingga cacian hilir mudik di berbagai grup whatsApp.
Merespon hal tersebut, FPN (Free Palestine Network) yang terhimpun dari berbagai kota di seluruh Indonesia memandang perlu bersikap terhadap perkembangan yang terjadi. Berikut sikap FPN yang dibacakan langsung oleh Sekjen FPN pada konferensi pers virtual, Kamis (18/07/2024):
1. Meminta semua pihak memutus hubungan dalam bentuk apapun dengan Rezim Kolonial Apartheid Israel yang telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Tidak ada sikap netral di hadapan kezaliman. Penjahahan Israel terhadap Palestina harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
2. Meminta semua pihak mewaspadai setiap agenda lobi dan propaganda Israel yang berusaha mempengaruhi dan memecah belah umat guna menggerus dukunganan terhadap kemerdekaan Palestina.
3. Menyerukan kepada semua pihak untuk membangun persatuan perjuangan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Setiap bentuk cacian dan makian terhadap sesama hanya akan menguntungkan Israel.
4. Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengintensifkan gerakan BSD (Boikot-Sanksi-Divestasi) dan Blockout.
“Pertemuan oknum Nahdliyin dengan Presiden Israel tersebut sungguh sangat tidak simpatik. Oknum-oknum tersebut tidak berempati dengan rakyat Palestina yang menderita” tegas Furqan.
Furqan menjabarkan, 46.848 warga Palestina telah gugur di mana 15.813 di antaranya anak-anak dan 10.292 perempuan merujuk pada data Euro-Med Human Right Monitor per 280 hari genosida Israel di Palestina (7 Okt 2023 s/d 12 Juli 2024.
88.127 orang terluka, 1.750.000 terlantar dan 3.120 hilang/ditangkap. Sementara itu, 507 orang tenaga kesahatan terbunuh dan 670 orang cedera. 381 fasilitas kesehatan hancur, di antaranya 32 rumah sakit, 110 klinik dan 239 ambulan.
Israel juga membunuh 152 orang jurnalis dan menghancurkan 182 kantor media. Pertahanan sipil tak luput jadi korban, 71 orang di antara mereka gugur dan 205 orang cedera.
Sudah 153.750 rumah warga hancur total dan 321.000 hancur sebagian. Israel juga menghancurkan 476 sekolah, 700 masjid, 3 gereja, 203 heritage dan 2.620 fasilitas industri.
“Sebagai bangsa yang pernah menginspirasi puluhan bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk merdeka dari penjajah kolonial, mendukung kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah yang harus kita tunaikan”, tegas Furqan lebih lanjut.
“Belum lengkap kemerdekaan Indonesia jika Palestina belum merdeka”, ungkap Furqan mengutip Bung Karno.