Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu pilar penting dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain pendidikan dan penelitian. Melalui kegiatan ini, kampus tidak hanya berfungsi sebagai pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai motor perubahan sosial yang hadir langsung di tengah masyarakat.
Pengabdian bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan upaya berkelanjutan untuk menghadirkan solusi nyata bagi berbagai persoalan publik. Apa itu pengabdian kepada masyarakat? Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan oleh sivitas akademika, baik mahasiswa maupun dosen untuk menerapkan ilmu, inovasi, dan keterampilan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Bentuknya beragam, mulai dari penyuluhan kesehatan, pelatihan UMKM, pemberdayaan desa, inovasi teknologi tepat guna, hingga pendampingan literasi digital. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah untuk mengukur relevansi ilmu pengetahuan yang dipelajari di kampus dengan kondisi nyata di lapangan.
Pengabdian tidak hanya menjadi tanggung jawab dosen. Mahasiswa justru berada di garda depan karena memiliki kreativitas, energi, dan kedekatan sosial dengan masyarakat. Beberapa peran mahasiswa antara lain menjadi relawan edukasi (literasi, sains, teknologi, dan bahasa).
Bisa juga menjadi pendamping UMKM dan desa wisata. Pembuatan media komunikasi seperti video edukasi atau kampanye kesehatan pun bisa. Sobat Kampus juga bisa mengikuti pengembangan inovasi sederhana seperti alat teknologi tepat guna
Atau melakukan penelitian lapangan yang menghasilkan solusi aplikatif. Program seperti KKN juga menjadi salah satu bentuk formal pengabdian mahasiswa, namun kegiatan nonformal seperti komunitas pengabdian juga memiliki dampak besar.
Sementara dosen memegang peran sebagai pengarah, peneliti, dan inovator. Mereka bertugas mengintegrasikan hasil penelitian ke dalam solusi lapangan, membimbing mahasiswa dalam setiap kegiatan pengabdian, mengembangkan program kerja sama dengan pemerintah, industri, dan komunitas.
Dosen juga menjamin keberlanjutan program agar tidak berhenti setelah kegiatan selesai. Dengan kolaborasi dosen dan mahasiswa, pengabdian dapat dilakukan lebih terstruktur dan berdampak panjang.
Bersambung ke halaman selanjutnya –>
