Ahmad Fauzan Sazli
Aksi mahasiswa UI tolak penggusuran pedagang kios di stasiun UI, Depok, Selasa, (08/01/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
DEPOK, KabarKampus – Berbagai upaya dilakukan BEM UI untuk berdialoq dengan direktur PT. KAI agar para pedagang kios stasiun kereta api tidak digusur. Mulai dari mendatangi kantor pusat PT. KAI di Bandung, mengupayakan dialoq bersama antara Komnas HAM dan PT.KAI, serta menggelar sejumlah aksi damai di stasiun kereta api.
Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil. PT. KAI tetap ingin menggusur para pedagang kios.
Usaha lain yang dilakukan mahasiswa saat ini adalah mengirimkan SMS langsung ke nomor ponsel direktur PT KAI, Iqnasius Jonan. SMS itu dikirimkan sebanyak-banyaknya kepada direktur PT.KAI tersebut.
Adapaun isi pesan SMS tersebut adalah, bahwa mereka menolak keras penggusuran paksa di Stasiun pondok Cina, Stasiun UI, dan stasiun lainya. Mereka juga meminta agar penataan stasiun harus didahului dengan musyawarah yang demokratis tanpa pelanggaran HAM.
“PT.KAI mengira bahwa yang menolak penggusuran di sejumlah stasiun hanya segelintir mahasiswa,” kata mahasiswa UI, Eko Yudi Prastyo kepada KabarKampus, Rabu, 09/01/2013
Menurut Yudi, mereka akan mengirimkan SMS tersebut sebanyak-banyaknya kepada direktur PT. KAI. Bila yang telah mengirim SMS tersebut ribuan, maka PT. KAI akan tahu bahwa perjuangan menolak penggusuran kios tak hanya dilakukan oleh segelintir mahasiswa.
Yudi menjelaskan, bahwa menggusur pedagang tanpa dialoq melangar hak asasi manusia. Untuk itu mereka akan terus memperjuangakan hak para pedagang dengan dialoq hingga PT.KAI membatalkan rencana penggusuran.
Hingga saat ini ajakan untuk mengirimkan SMS kepada direktur PT. KAI tersebut terus digulirkan mahasiswa melalui SMS atau BBM kepada mahasiswa lain.[]