Tiga mahasiswi Universitas Parahyangan (Unpar) telah berhasil menaklukan tiga gunung tertinggi dunia. Ketiga gunung tersebut yaitu Gunung Carstenz Pyramid, Papua, Indonesia pada Agustus 2014 dan Gunung Elbrus, Rusia serta Gunung Kilimanjaro, Tanzania pada Mei 2015 lalu.
Pendakian yang mengusung nama The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar ini tentunya menyisakan banyak pengalaman berharga. Diantaranya adalah soal pengelolaan sampah di sejumlah gunung tersebut.
Mathilda Dwi Lestari (22), salah satu anggota tim ekspedisi, kebijakan atas sampah di sejumlah gunung tertinggi di dunia sudah sangat baik dan bisa diterapkan di Indonesia. Seperti ketika mereka mendaki Gunung Elbrus. Di Gunung ini untuk buang air kecil tidak boleh sembarang tempat. Terutama di daerah lokasi ngacamp atau bermalam.
Baca Juga: UNPAR Dukung Penuh Pendakian Seven Summits Expedition Mahitala
“Apalagi, untuk sampah di gunung ini sama sekali tidak boleh ada sampah,” katanya dalam acara pelepasan tim Mahitala ke Aconcaqua di kampus Unpar, Rabu, (06/01/2016).
Kemudian, kata Mathilda, saat mereka mendaki Kilimanjaro, mereka sama sekali tidak boleh membawa botol minum plastik atau sekali pakai. Jadi mereka harus membawa botol isi ulang.
“Bila ada yang membawa botol plastik sekali pakai, akan dikenai sanksi dan bisa disuruh turun kembali,” tutur Mathilda.
Selanjutnya kata Mathilda, di Gunung Aconcaqua ada kebijakan tidak boleh buang air besar di sembarang tempat. Kalau buang air besar harus di bawa turun lagi.
“Kebijakan gunung-gunung ini sangat baik dan sangat mungkin diterapkan di gunung di Indonesia,” ungkapnya.[]