Ahmad Fauzan
JAKARTA,KabarKampus–Sekitar 50 orang yang tergabung dalam Club Peduli Orangutan menggelar Pekan Peduli Orangutan di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (20/11). Mereka membagikan 1000 pohon mahoni, stiker, juga orasi mengenai penyelamatan orang hutan.
Koordinator aksi Pekan Peduli Orangutan Indonesia, Marison Guciano mengatakan, pembantaian orangutan di Kalimantan yang diduga dilakukan PT. Khaleda Agro Prima Malindo asal Malaysia adalah bentuk ekosida yakni pemusnahan massal terhadap sumber kehidupan.
“Ini adalah bentuk kejahatan sangat luar biasa,” tuturnya.
Menurut Marison, pihaknya menuntut pelaku baik individu atau institusi, yang terlibat pembantaian orangutan Kalimantan untuk diproses secara hukum. Sesuai dengan Undang undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan, jika terbukti oknum tersebut mengganggu atau menyiksa orangutan akan dikenakan sangsi berupa kurungan badan selama 10 tahun.
Ridwan Efendi, Ketua Orangutan Republik Inisiatif Indonesia, meminta pemerintah memperhatikan orangutan secara khusus, apalagi oranghutan adalah simbol Indonesia.
Ia Juga meminta pemerintah menindak tegas, mengusir dan menutup industri industri yang melakukan perusakan lingkungan. Diprediksi sangat banyak perkebunan sawit yang mengambil habitat orangutan, kemudian membantainya karena dianggap mengganggu perkebunan sawitnya.
Menurut Effendi pembagian 1000 pohon mahoni, adalah bagian dari edukasi kepada masyarakat agar menanam pohon di rumahnya masing masing.
Emma dosen Psikologi dari Australia, juga pemerhati orangutan pada kegiatan itu mengatakan, masyarakat harus diajarkan mengenai pentingnya penyelamatan hutan. “Pemerintah Indonesia harus menegakkan hukum dan menambah polisi hutan,” tuturnya.
Aksi ini ini hanya berlangsung 2 Jam, setelah pohon dibagikan para pemerhati orang hutan ini meninggalkan bundaran HI. Pekan Peduli Orangutan Indonesia dilaksanakan sejak tanggal 12-20 November 2011, sebelumnya mereka memberikan edukasi kepada 10 sekolah di Kota Medan, mengenai konservasi alam dan orangutan.[]
