Vaujie Markish
Anak-anak tengah asik bermain boneka di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Qudwah, Depok, Jawa Barat. Mereka dengan antusias mendengarkan remaja 20 tahun, yang tengah menerangkan satu persatu isi perut dalam boneka.
Maklum, boneka yang dimainkan bukan boneka beruang atau boneka cantik Barbie yang kesohor di seantero jagad. Boneka yang mereka mainkan adalah boneka kain anatomi tubuh. Tapi tetap, boneka kain ini, bisa menemani sang buah hati tidur nyenyak .
Berawal dari ide segar bagaimana bisa membuat trend sendiri dimasyarakat. Tiga orang dara manis yang baru menginjak usia 20 tahun, Yunara Ningrum Nasution, SyifaFauziah, dan Manggarsari, ingin berbagi ilmu kesehatan kepada masyarakat tapi juga menghasilkan uang untuk menambah uang kuliah.
Akhirnya mereka mengmutuskan untuk mendesain boneka anatomi dalam tubuh yang bisa dibedah sebagai salah satu cara memberikan edukasi.
Obrolan ringan di kampus keperawatan Universitas Indonesia, Depok, mereka tindak lanjuti dengan mencari tukang jahit yang bisa membuat boneka dan pakaiannya. Maklum, mahasiswa semester 6 ini hanya puny ide dan bekal desain. Setelah dapat tukang jahit dan beberapa uji coba, akhirnya satu boneka jadi.
Lalu mereka menamakannya Boneka Anatomi Heuphoria.
Boneka anatomi yang mereka buat adalah boneka dengan berbagai kelebihatan. Bukan sekedar boneka kain yang hanya untuk menemani tidur sang buah hati. Tapi, boneka yang dibuat dilengkapi bagian organ dalamnya, letak organ yang sesuai dengan aslinya serta bisa dicopot pasang. Produk rumahan ini juga dikemas semenarik mungkin agar tampilan cantik bahkan bajunya bisa dilepas dan diganti dengan berbagai model.
Selain itu produk boneka yang masuk salah satu pemenang Bussiness Start Up Shell 2011 ini, bukan sekedar teman-teman bermain anak tanpa memberikan manfaat ilmu pengetahuan . Produk ini bisa menjadi media yang sangat cocok untuk edukasi; meningkatkan kreativitas anak bahkan bisa untuk souvenir maupun alat peraga yang informartif. Untuk satu boneka, mereka bandrol dengan harga Rp 200 ribu.
Untuk pemesanan dan pada saat bazaar dibandrol seharga Rp 175 ribu.
Namun, bukan tanpa kendala tiga perempuan yang suka hobby travelling ini bisa meraih pasar boneka edukasi yang satu-satunya di dunia. Ditengah kesibukannya sebagai mahasiswa keperawatan mereka harus pontang-panting mempromosikan boneka tersebut. Caranya dengan mengajak anak anak di sekitar rumah produksi, mendatangi sekolah dasar untuk bermain boneka sekaligus memberikan edukasi sebagai ajang “tester” produk.
Dengan kerja keras dan berbagai inovasi boneka ini mendapatkan respons walaupun awal lakunya produk ini hanya 4 boneka. Itupun, dibeli oleh dosen serta mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat ada pameran bulan Juni 2011.
Seiring waktu, akhirnya produk edukasi ini bisa dikenal setelah terus mengikuti program pameran yang dilakukan di Kampung Kuning, atau yang diselengarakan Pemerintah Kota Depok diberbagai kegiatan pameran Usaha Kecil Menengah.
Tak sekedar pameran. Untuk memperluas jaringan, mereka menggunakan sosial media web gratisan http://www.heuphoria.blogspot.com, dan lewat chatting yahoo messenger demi meningkatkan penjualan.
Selain itu mereka juga membangun mitra dengan sekolah,reseller serta personal selling. Tanpa terasa, kini produk edukasi ini bisa menjelajah pasar Jabodetabek,Medan,Bandung, dan Nusa Tenggara Barat. Mereka berhasil menekan biaya iklan dan promosi.
Saat ini produksi boneka yang mereka jual minimal 20 buah perbulannya. Bahkan, agar memperluas pemasaran, tiga dara angkata 2008 ini memberikan diskon khusus dan bebas ongkos kirim jika membeli lebih dari 10 buah.
Menurut mereka, pemilihan merek Heuphoria merupakan akronim, dua kata Health dan Euphoria. Pemilihan kata tersebut, bukan hanya sekedar agar aneh ditelingan. Namun, sesuai visi bisnis calon perawat ini yakni health, dimana usaha ini berbasis pada ilmu kesehatan yang ditekuni para dara manis ini dengan tujuan edukasi pada masyarakat. Serta kata Euphoria yang berarti perasaan senang atau bahagia.
Produk Heuphoria bukan hanya boneka anatomi manusia, bantal organ, gantungan kunci, pin, tempat notebook yang tetap lekat dengan tema kesehatan manusia. Visi dan misi bisnis yang fokus tersebut, membuat usaha ini unik dan bukan sekedar keuntungan semata yang ingin dicapai para mahasiswa Univernisitas Indonesia tapi lebih mengenalkan dunia kesehatan pada masyarakat dan anak anak dibawah usia 12 tahun, sesuai dengan segmen bisnis ini dikembangkan. []
hallo selamat siang….
Saya mau mengajak anda untuk mengadakan pelatihan membuat boneka di bandung..kiransya punya instruktur dan ada waktu gak ya…
ini no hp saya 081220409676
tolong kabari secepatnya ya…
trims….