More

    KIBS II Membedah Budaya Sunda Saat Ini

    Frino Bariarcianur

    Angklung salah satu warisan budaya Sunda yang kini mendunia. FOTO : IKE K HERMAWAN

    BANDUNG, KabarKampus—Sepuluh tahun lalu sejumlah peneliti dan budayawan Sunda berkumpul di Gedung Merdeka, Bandung. Mereka membahas strategi bagiamana budaya Sunda bisa tetap menjadi pegangan dalam melaksanakan berbagai langkah kehidupan.

    Untuk menindaklanjuti Konferensi International Budaya Sunda (KIBS) 10 tahun lalu, budayawan Sunda Ajip Rosidi mengatakan KIBS II merupakan kelanjutan dari KIBS pertama. KIB II akan mencari benang merah dari konferensi pertama.

    - Advertisement -

    “Momentum ini merupakan media bersilaturahmi antar peminat dan penikmat budaya Sunda dari berbagai kalangan,” ungkap Ajip yang juga sebagai Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage saat bertemu dengan Rektor Universitas Padjajaran Prof. Ganjar Kurnia di Executive Lounge, Gedung 2 Kampus Unpad Jln. Dipati Ukur No.35 Bandung, Jumat (16/12).

    KIBS II yang digelar 19 – 22 Desember 2011 mendatang di Gedung Merdeka, Bandung, mengusung tema “Revitalisasi Budaya Sunda, Peluang dan Tantangan dalam Dunia Global”.

    Esensi penyelenggaraan KIBS II menurut Ajip terfokus pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam semua aspek kebudayaan Sunda, yang tersaji dalam makalah-makalah dari berbagai disiplin ilmu.

    Tujuan KIBS pada dasarnya adalah mencari inti persoalan mengenai pewarisan budaya supaya kita dapat membuat peta sebagai pegangan dalam melaksanakan berbagai langkah. Persoalan lainnya adalah sejauh mana peta kebudayaan sunda tersebut dapat memandu orang sunda dalam melakoni hurip-hirup orang Sunda dalam membangun peradabannya.

    Ketua Penyelenggara KIBS II, Prof. Ganjar Kurnia, menyampaikan bahwa dari makalah yang masuk, terlihat bahwa atensi masyarakat terhadap budaya Sunda cukup tinggi.

    “Jadi sebetulnya, semangat ada. Tapi bagaimana cara meraihnya? Banyak cara, seperti adanya proses regenerasi, mengajak, bahkan yang perlu menjadi perhatian adalah teman-teman di luar negeri yang punya fokus terhadap budaya sunda,” kata Prof. Ganjar seperti dilansir Humas UNPAD.

    Dalam KIBS II makalah paralel nantinya akan dibagi dalam tujuh kelompok kajian, yaitu (1) bahasa dan sastra, (2) kesenian dan arsitektur, (3) sejarah, filologi, dan arkeologi, (4) agama, filsafat, dan hukum, (5) pendidikan dan kebudayaan, (6) ekonomi, kemasyarakatan dan politik, dan (7) lingkungan hidup dan kemasyarakatan.

    KIBS II akan menampilkan pemakalah kunci Dr. Burhanuddin Abdullah, dan pembicara lainnya seperti Ajib Rosidi, Erry Hardjapamekas, dan Komjen Polisi Nanan Sukarna.

    Koferensi ini akan diikuti sekitar 400 peserta,  82 pemakalah termasuk  6 orang diantaranya berasal dari luar negeri. []

    - Advertisement -

    2 COMMENTS

    1. Sampurasun.
      MANDALAJTI NISKALA tereksplorasi di abad 21,
      menjadi sebuah KUNCI Informasi di masa datang.

      Saya copykan contoh produk buah fikiran beliau sbb:
      —————————————————

      MANDALAJATI NISKALA Seorang Filsuf Sunda Abad 21
      Menjelaskan Dalam Buku
      SANG PEMBAHARU DUNIA DI ABAD 21,
      Mengenai Filsafat
      SASTRA JENDRA HAYU NINGRAT PANGRUWATING DIYU
      YANG ADA KAITANNYA DENGAN BAHASA IBU
      ————————————-
      Filsafat Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu oleh Mandalajati Niskala dianalogikan bagai sebuah kotak yang berisi rahasia besar. Kotak itu berukuran panjang 1M, lebar 1M dan tinggi 1M. Kotak terbuat dari bahan yang tidak bisa dihancurkan oleh kekuatan apapun, sebab kotak itu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian kotak dikunci dengan gembok rahasia yang juga tidak bisa dibobol oleh kekuatan apapun karena gembok rahasia itupun diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Di atas kotak tersebut diletakan Handbook sebagai pedoman untuk membuka kotak rahasia, dan harus didahului bagaimana caranya menbuka gembok rahasia itu. Jika gembok rahasia telah mampu dibuka, didalamnya terdapat isi yang sangat rahasia dan misteri yang bernama Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu. Aneh bin ajaib jangankan isi kotak, gemboknya saja hingga kini abad 21 belum ada yang sanggup membuka.
      Handbook kotak tersebut berisi simpul-simpul dan simpul-silmpul tersebut merupakan cerita; Resi Wisrawa memulai penjabaran apa arti ilmu Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Namun sebelum wejangan berupa penjabaran makna ilmu Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu diajarkan kepada Dewi Sukesih, Resi Wisrawa memberikan sekilas tentang ilmu itu kepada Sang Prabu Sumali. Resi Wisrawa berkata lembut, bahwa seyogyanya tak usah terburu-buru, kehendak Sang Prabu Sumali pasti terlaksana. Jika dengan sesungguhnya menghendaki keutamaan dan ingin mengetahui arti sastra jendra. Ajaran Ilmu Sastra Jendra itu adalah, barang siapa yang menyadari dan menaati benar makna yang terkandung di dalam ajaran itu akan dapat mengenal watak diri pribadi. Nafsu-nafsu ini selanjutnya dipupuk, dikembangkan dengan sungguh-sungguh secara jujur, di bawah pimpinan kesadaran yang baik dan bersifat jujur. Dalam pada itu yang sifat buruk jahat dilenyapkan dan yang bersifat baik dikembangkan sejauh mungkin. Kesemuanya di bawah pimpinan kebijaksanaan yang bersifat luhur, dan seterusnya……, dan seterusnya hingga cerita tuntas setebal buku.
      Handbook itu diperebutkan dan diklaim sebagai kitab Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu. Muncullah disana-sini akhli kitab Sastra Jendra, sebab disangkanya Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu itu berupa “KIWIR KIWIR SETEBAL BUKU”, padahal buku yang terletak diatas kotak itu, hanyalah sebuah Handbook untuk membuka gembok rahasia agar kotak dapat dibuka.
      Jika kotak ternyata dapat dibuka karena Handbook dibaca dengan benar, di dalam kotakpun masih ada Handbook lainnya sebagai pegangan tata-titi untuk membuka rahasia Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu. Sampai saat ini kotak itu masih tertutup rapat dan gembok rahasiapun belum ada yang sanggup membuka.
      Ketahuilah jika nanti Gembok rahasia dapat diketahui kuncinya, sehingga kotak itu dapat dibuka, maka Kitab Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu beserta Handbooknya HILANG DITELAN ALAM atas izin Tuhan Yang Maha Kuasa, melanglang jagat “Trimurti” menemui “Sejati Diri”, mengendap merelung darah “HUDAR, HADIR, HIDIR”, sehingga orang yang berebut untuk mewarisinya hanya mendapati kotak dengan RUANG KOSONG.
      Inilah sebuah analogi yang disampaikan oleh Mandalajati Niskala mengenai Filsafat Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu yang masih menjadi sebuah misteri besar dalam dunia filsafat dan spiritual.
      Menurut pandangan Mandalajati Niskala bahwa Filsafat Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu merupakan kamus ilmu yang tanpa limit dalam sebuah sistem filsafat kehidupan semesta, namun hingga kini bagi banyak kalangan akhli masih terbalut selaput tebal. Mandalajati Niskala mampu menyingkapnya menjadi sebuah mustika ilmu pengetahaun yang luar bisa. Jujur saja rata-rata para pakar seperti kami, tidak faham akan kandungan filsafat Sastra Jendra dan hanya terjebak pada alur cerita Wisrawa, Dewi Sukesih, dll. Terbongkarnya kandungan filsafat Sastra Jendra oleh Mandalajati Niskala, ditandai dengan penjelasan panjang lebar yang beliau sampaikan pada bahasan filsafat di banyak pertemuan. Akibatnya banyak kalangan yang intinya ingin memahami lebih jaun mengenai Sastra Jendra dan bertanya kepada beliau tentang rahasia yang terkandung didalamnya. Kami mengikuti dan mengamati apa yang dijelaskan Mandalajati Niskala sangat berbeda dengan yang dipahami oleh mereka yang mengklaim para akhli budaya. Mereka umumnya hingga kini masih buta dan meraba-raba. Gambaran rahasia Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu ditandai dengan lahirnya syair “Nitis Ngawanci” yang beliau tulis sebagai berikut:
      ————————–
      Cur pulung Mandala Agung,-
      Mandala Sastrahing Jendra,-
      Mandala Hayuning Ratu,-
      Mandala Pangruwating Diyu,-
      Mandala jatining rasa
      Geus ngucur jati rahayu,-
      Jati Langit Lohing Mahpud,-
      Nitis Bumi Loh Jinawi,-
      Nitis sumereping ati,-
      Ati kula ati Sunda,-
      Matarema Insun – Dia,-
      Ati rasa nu sajati,-
      Nu ngancik na jero diri.
      Pur ngempur cahyahing Mandalajati,
      nu ngebrak gilang gumilang,
      Nu hurung jero kurungan
      Pur ngempur Mandala Agung Cahyahing gilang gumilang
      Nu nyaangan Pawenangan
      Sastrahing Jendra Hayuning Ratu Pangruwating Diyu
      PANGGUMULUNG “keun upayakeun” Mandala Jati
      kana “kun fayakuning” Mandala Agung.
      Rep rerep sumerep-hing gumulung nyarungsum balung
      Tis nitis tumitis-hing ngagetih ngaati
      Jleg ngadeg Sastra-hing Jendra
      Hayun-hing Ratu Pangruwat-hing Diyu
      Nyurup ngamanusa Sunda
      Dina adegan Khalifah,-
      ———————-
      Begitu dasyat kandungan syair Nitis Ngawanci, yang menyebabkan kami ingin menggali lebih jauh. Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu dalam penjelasan Mandalajati Niskala yang sempat kami simak, ternyata sebuah wahana rahasia raksasa yang tersimpan di Lauh Mahfud yang merupakan Trinata dari Sistem Asmaakullaha, yang kemudian melahirkan seluruh system turunan lainnya diantranya; Sistem Tatanan Ilmu Kalam, Sistem Tatanan Kehidupan, Sistem Tatanan Wujud dsb. Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu hanyalah sebuah istilah yang dibuat berdasarkan kaidah pada ketetapan Tuhan YMK dalam Ayat Kauniyah, bukan pada Ayat-ayat Kauliyah. Kandungannya tidak mungkin dapat dikitabkan karena Maha Luas, Maha Menyeluruh dan tanpa limit, mengikuti sifat-sifat Tuhan Yang Maha Segalanya. Jika ada orang mengatakan bahwa ada kitab Sastra Jendra karangan Si A, Si B dan seterusnya, jelas itu merupakan kebohongan nyata yang lahir dari sifat kebodohan dan ketidakfahaman akan Sastra Jendra itu sendiri. Demikian kata Mandalajati Niskala. Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu adalah sebuah Sistem Tri Tangtu di Buana yang tidak terlepas dan merunut pada hukum-hukum Tuhan yang bermula dari sebuah titik Jawahar Awal sebagai “ASAL MUASAL” kehidupan, surup ke Jawahar Akhir.
      Sastra Jendra tak lain adalah cahaya ilmu yang di pancarkan dari LOH MAHFUD (Loh=Lauh) menerangi LOH JINAWI sebagai titik pusat Bumi, yang terletak di Puser Parahyangan. LOH MAHFUD sendiri adalah sebagai Pusat dan Dokumentasi ilmu Jagat Raya yang tanpa limit. Karena itu Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu adalah merupakan sebuah ILMU KALAM yang maha luas dan tanpa limit, yang berada di Lauh Mahfud sebagai Pusat Ilmu Alam Semesta, yang dapat diakses pada Pusat Bumi Lauh Jinawi sebagai Pusat Pemerintahan Sang Ratu Adil.
      Ilmu Kalam tanpa limit adalah ilmu sastra yang maha luas tanpa limit. Maha luas tanpa limit disebut JENDRA. Kalau memiliki titik limit tidak disebut JENDRA tetapi disebutnya JENDRAL. Dengan demikian maka arti Sastra Jendra sebenarnya adalah SEBUAH ILMU RAHASIA BAHASA YANG MEMILIKI KEKAYAAN KOSAKATA YANG TANPA LIMIT. itulah Bahasa Sunda yang tanpa limit sebagai Handbook yang akan membongkar rahasia Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu.
      Kalau tidak percaya, coba bandingkan antara kamus bahasa Inggris yang hanya memiliki perbendaharaan 100.000 kosakata dengan bahasa Sunda Saptapuraga yang memiliki perbendaharaan kata sebanyak 1.300 TRILIUN KOSAKATA. Apabila kosakata Saptapuraga dijadikan kamus seperti kamus bahasa inggris, maka akan berjumlah 13 MILIAR KAMUS. Jika ukuran volume kamus bahasa Inggris 25X30X8cm yaitu 6.000cm3 atau 0,006M3 maka volume kamus bahasa Sunda Saptapuraga adalah 78 JUTA METER KUBIK. Jika kamus disusun dengan ketinggian satu meter maka lahan yang dibutuhkan untuk menyimpan kamus tersebut seluas 78 JUTA METER PERSEGI. Dapat dibayangkan Kota Bandung akan penuh dengan kamus bahasa Sunda Saptapuraga. Demikian Mandalajati Niskala menjelaskan kepada kami.
      Semua orang akan merasa heran dengan jumlah kosakata bahasa Sunda sebanyak itu. Kami mencoba menanyakan dengan maksud supaya kami betul-betul yakin terhadap ucapan Mandalajati Niskala: “Apakah betul kosakata bahasa Sunda seluruhnya ada 1.300 Triliun Kosakata”?
      Mandalajati Niskala menjawab:
      “SALAH……. Saya katakan tanpa limit, BUKAN SEBANYAK ITU. Itu hanya dalam cakupan Saptapuraga, maksudnya hanya contoh untuk dibandingkan dengan “KAMUS YAHUDI””.
      Waduh……., penulis tambah bingung dan tambah penasaran. Baik kami akan mencoba bertanya terus untuk meyakinkan kami dan para pembaca: “Apakah 1.300 TRILIUN KOSAKATA anda mamahaminya”?
      Mandalajati Niskala menjawab:
      “Bukan memahaminnya tapi insyaalloh saya hafal seluruhnya di luar kepala”.
      Tentu saja sangat mengagetkan, setengah tidak percaya namun keyakinan yang terpantul pada raut wajah Mandalajati Niskala dengan jawaban yang tandas, menjadikan rasa penasaran kami semakin meningkat.
      Kami tanyakan lebih jauh: “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membaca kamus sebanyak 1.300 Triliun Kosakata”? Beliau menjawab sambil seloroh:
      “Wa…ah anda pura-pura tidak bisa menghitung. Begini, jika membaca satu kosakata membutuhkan waktu rata-rata 2 detik, kemudian kita baca kamus tersebut terus menerus sampai selesai tanpa istirahat, maka waktu yang dibutuhkan adalah 80 JUTA TAHUN. Silakan anda hitung sendiri…!!! Heheeh lucu ya…!!!”
      Mandalajati Niskala menatap dengan mata yang disorotkan sambil langsung menebak kebenaran perasaan kami dengan sebuah pertanyaan sebagai berikut:
      “Pasti anda akan bertanya manusia mana yang punya umur sepanjang itu?”
      Bener juga tebakan Mandalajati Niskala ini….! Selanjutnya kami mencoba mengkorek pendapat Mandalajati Niskala mengenai para Budayawan Sunda: “Kalau boleh saya tahu; Apakah seperti Ajip Rosidi, Hidayat Suryalaga alm., Nina Lubis, Ibu Oce Jungjunan dan lain-lain yang memiliki predikat sebagai Akhli Budaya Sunda memahami masalah ini; Soalnya kami perhatikan berpuluh tahun mereka malah punya pemahaman bahwa kosakata bahasa Sunda banyak menyerap dari bahasa lain”?
      Jawaban Mandalajati Niskala: “Maaf disiplin ilmu tiap orang bisa berbeda. Demikian pula pasti mereka punya rujukan ilmu. Saya yakin tiap orang punya kelebihan pada disiplin ilmunya, karena mereka semua mengorbankan waktu untuk sebuah ilmu. Janganlah hal-hal yang saya uraikan dijadikan standar untuk mengukur kompetensi orang lain, sebab bisa jadi dapat merusak citra orang lain”.
      Para Pembaca Mandalajati seperti yang malas untuk mengkritisi para akhli budaya, selanjutnya Mandalajati Niskala menjelaskan bahwa bahasa Sunda adalah bahasa primer tanpa limit yang tak lain adalah Sastra Jendra Hayu Ningrat Pangruwating Diyu.
      Tutur Mandalajati Niskala berikutnya: “Ada tiga filsafat kalam yang semuanya tanpa limit, yaitu Filsafat Sastra Jendra, Filsafat Hayu Ningrat dan Filsafat Pangruwating Diyu. Itulah yang seyogyanya dibongkar oleh para filsuf, kemudian diregulasi oleh para ilmuwan menjadi sajian ilmu. Sehingga hasanah pengetahuan yang luar biasa ini tidak distigma sebagai mitos. Anggapan mitos terhadap hasanah kekayaan Sunda bisa jadi hanya dikarenakan ketidaktahuan dan ketidakfahaman mengenai Filsafat Sunda.
      Para filsuf Sunda sampai hari ini masih sembunyi. Mereka punya tugas yang lebih dari sekedar diskusi di forum-forum. Mereka semua sedang berhadapan dengan Dazal dan Yahudi. Perlu saya tegaskan, sebenarnya jika rahasia Sastra Jendra terbuka maka terbukalah Dunia dan telanjanglah Dazal dan Yahudi yang selalu memanipulasi ilmu pengetahuan. Tidak boleh menutup mata bahwa ilmu pengetahuan yang kita konsumsi saat ini adalah produk Dzal dan Yahudi. Baik itu masuk melalui PINTU BARAT maupun masuk melalui PINTU TIMUR. Sastra Jendra tak lain adalah ilmu kalam berupa AYATULLAH KAUNIYAH untuk membuka kebenaran rahasia alam ini.
      Sekian lama Sastra Jendra bergeser dari titik pusatnya. Diluar pusatnya manusia manapun tidak akan sanggup untuk membongkar kandungannya, karena kandungan Sastra Jendra harus dibongkar menggunakan bahasa primer yaitu bahasa Sunda. Jika demikian bahasa Sunda memiliki kecakapan untuk menterjemahkan ‘makna energy’ seluruh bahasa di Dunia. INILAH YANG DIMAKSUDKAN BAHASA IBU ATAU IBU BAHASA. Bahasa Ibu atau Ibu bahasa tak lain Bahasa Babon atau Bahasa Bibit. Bahasa ini tentunya sebagai bahasa wiwitan yang fitrah, yang sejatinya adalah bahasa yang dipakai oleh Ibu Hawa. Bahasa-bahasa yang sekarang dipakai diseluruh permukaan Bumi adalah merupakan bahasa turunannya YANG SEYOGYANYA DIKATAKAN SEBAGAI BAHASA ANAK atau ANAK BAHASA. Kita digiring mengikuti jalan pikiran Dazal dan Yahudi yang sengaja berniat memanipulasi supaya manusia lupa kepada bahasa ibunya yang asli, yaitu Bahasa Sunda. Semua bahasa dikatakan sebagai bahasa Ibu dan istilah IBU BAHASA ditiadakan diganti dengan istilah BAHASA IBU, dengan maksud untuk mempermudah memanipulasikan makna. Istilah Ibu Bahasa disembunyikan, kemudian dipublikasikan istilah Bahasa Ibu dalam berbagai konfrensi bahasa untuk melahirkan devinisi. Gagasan kejahatan ini berlangsung sangat tidak terasa. Intinya AKAN MENGHILANGKAN KEBERADAAN BAHASA BABON, SEBAB BAHASA BABON ITU AKAN MENGARAH KEPADA BAHASA SUNDA”.
      Demikian yang dituturkan Mandalajati Niskala sambil menambahkan:
      “Saya tegaskan. Sebenarnya yang dimaksud oleh Dazal dan Yahudi bahwa bahasa Ibu itu adalah Ibu bahasa. Selanjutnya Boleh-boleh saja bahasa manapun mengatakan sebagai Bahasa Ibu atau Ibu bahasa asal mampu memenuhi syarat-syarat sebagai bahasa ibu.
      Setelah istilah Ibu bahasa berganti menjadi bahasa Ibu, maka menjadi logis bahasa Ibu itu didefinisikan sebagai bahasa ‘Si Mamah’ kepada anaknya. Harapannya jika ibu-ibu di permukaan Bumi ini lancar berbahasa Inggris, maka dia akan merasa bangga melatihkan tutur kata keseharian kepada anak-anaknya. Suatu saat akan timbul keadaan bahwa bahasa Ibu itu bahasa Inggris, karena secara realita dan fakta bahwa bahasa Inggis merupakan bahasa yang dipakai sebagai tutur kata seorang ‘Mama’ kepada anaknya diseluruh permukaan bumi.
      Jika kondisi sudah seperti ini maka istilah bahasa Ibu akan dikembalikan menjadi Ibu bahasa, dan logis jika dikatakan bahwa Ibu bahasa adalah bahasa Inggris. . . . Heheheh……, KOP BAE MANGGA DAZAL UPAMI TIASA MAH….!’” .
      Mandalajati Niskala membeberkan lebih rinci sebagai berikut:
      “Inilah rekayasa akibat kedengkian Dazal. Ketahuilah bahasa terlahir bukan atas sebuah kesepakatan atau rekayasa manusia. Bahasa akan terlahir mengikuti kaidah alam yang fitrah; yang merupakan ‘energy kalam’ dari PURAGABASA, UNGKARABASA, TANGARABASA, UGABASA dan WARUGABASA. Di sisi lain ada yang namanya AZASI BAHASA dan ‘Panca Maha Buta’. Tentu saja semua orang ‘BLENG’ termasuk ‘Sang Juru Rekayasa’ terhadap istilah dan kosakata di atas.
      Bahasa adalah energy kalam yang muncul alami selaras dengan cakupan alam. Cakupan alam dalam ruang lingkup Semesta Jagat Raya, maka logis bahasa itu dikatakan sebagai BAHASA TUHAN atau selanjutnya menjadi BAHASA KHALIFAH. Cakupan alam dalam ruang lingkup Bumi, maka logis bahasa itu dikatakan sebagai BAHASA IBU atau disebut sebagai BAHASA IBU HAWA. Cakupan alam dalam ruang lingkup Nusa, maka logis bahasa itu dikatakan sebagai BAHASA NUSA atau BAHASA BANGSA. Bahasa yang muncul secara runut dalam ruang lingkup Nusa disebut bahasa et~nusa atau bahasa etnis. Bahasa yang muncul tersebut otomatis akan selaras dengan alam ke~nusa~an yang ada disekitarnya. Inilah yang disebut ANAK BAHASA. Runut munculnya anak
      bahasa sebagai berikut: nu~’SA’ :: ma~nu~’SA’ :: et~nu~’SA’ :: ba~’SA’ (bahasa)
      Belajar bahasa atau sastra bagi para akhli bukan hanya soal belajar bicara, belajar buat puisi dan sebagainya, tapi seyogyanya menyelidiki keberadaan bahasa tersebut sampai pada tingkat filosofi atau tingkat hakekat. Ketahuilah bukan sebuah pendapat atau hipotesa bahwa segala sesuatu itu ada ketentuannya atau hukum-hukumnya. Keberadaan hukum ini menjadi ketetapan Tuhan dalam mengatur keselarasan alam. Selanjutnya hukum ini bisa disebut hukum alam. Demikian juga dalam hal bahasa ada ketentuan alamnya. Ketentuan alam ini disebut KETENTUAN FITRAH dalam berbahasa. Tentu saja semua bahasa memiliki ketentuan Fitrah karena bahasa itu lahir mengikuti ketentuan Tuhan YMK. Bahasa Fitrah yang saya maksudkan adalah bahasa awal yang dipakai umat manusia sejak jaman Ibu Hawa”.
      “Jika kita mancermati secara teliti; sebuah bahasa dapat dikatakan sebagai bahasa awal umat manusia yang digunakan sejak jaman Ibu hawa, harus mampu melahirkan bahasa-bahasa turunannya. Bahasa Ibu Hawa tersebut lazim disebut sebagai Bahasa Ibu; atau Ibu Bahasa atau Bahasa Wiwitan karena memenuhi ketentuan alam SEBAGAI BAHASA AWAL. Inilah yang saya maksudkan bahwa bahasa Sunda sebagai BAHASA AWAL YANG DIGUNAKAN OLEH IBU HAWA, karena memiliki ketentuan alam yang tidak bisa dicapai oleh bahasa manapun.
      Ketentuan alam tersebut sebagai berikut:

      1.BAHASA IBU HAWA harus memenuhi HUKUM-HUKUM RASIONAL, yaitu harus mampu menggambarkan KEKAYAAN KOSAKATA yang tanpa limit, karena kekayaan kosakata ini akan diwariskan kepada ‘turunannya’. Kekayaan kosakata yang tenpa limit ini disebut SASTRA JENDRA.

      2.BAHASA IBU HAWA harus memenuhi KETENTUAN IRASIONAL yaitu harus mampu menggambarkan KEKAYAAN dan KELUHURAN NILAI yang tanpa limit, kerena nilai ini akan diwariskan kepada ‘turunannya’. Kekayaan dan keluhuran nilai yang tanpa limit ini disebut HAYU NINGRAT.

      3.BAHASA IBU HAWA harus memenuhi KETENTUAN HIRASIONAL yaitu harus mampu menggambarkan KEKAYAAN ENERGI yang tanpa limit, kerena kekayaan energi ini akan diwariskan kepada ‘turunannya’ Kekayaan energi yang tanpa limit ini disebut PANGRUWATING DIYU”.

      “Saya yakin para akhli sastra, budaya, pilolog, antropolog dsb., akan bingung menyimak tiga ketentuan di atas; Walaupun notabene mereka para akhli, tetap saja mereka sangat tidak faham karena sederat gelar kesarjanaan yang dicapai selama ini dan dijadikan kebanggaan sebagai buah pendidikan hanyalah merupkan korban produk pemikiran Dazal Barat dan Dazal Timur, kemudian dibuat tidak sadar menjadi para propaganda pemikiran Dazal tersebut di dalam Dunia Pendidikan”.
      Mandalajati Niskala menjelaskan lebih lanjut sekaligus mengklarifikasi agar tidak menimbulkah fitnah, bahwa kesalahan itu terletak pada sistem yang dibuat oleh Dazal. Penjelasan beliau sebagai berikut:
      “Saya katakan dengan tegas bahwa sama sekali para akhli di atas tidak salah, karena sistem yang dibuat oleh Dazal yang menjadikan kita tidak sadar; Yang salah adalah dunia pendidikan tidak pernah melahirkan para filsuf yang handal dan hakiki, sehingga sistem dunia pendidikan dikendalikan Dazal Barat maupun Dazal Timur. Mungkin layak kita pertanyakan; Siapa Sang Produser dari Dazal Barat dan Dazal Timur yang bercokol disana? Saya sendiri tidak berniat untuk merubah scenario pendidikan, karena akan membuang energy dan bisa dikatakan melangkah terlalu cepat hingga akan terjebak di kubangan. Soal di atas bukan hal yang pokok dalam sebuah kebangkitan. Biarkan saja jangan hiraukan nantipun akan ada yang merobahnya”.
      Demikian ungkapan Mandalajati Niskala yang tidak bisa kami tuangkan seluruhnya, namun kami telah menagkap kesimpulan bahwa beliau memiliki kekayaan sulur buah fikiran yang luar biasa. Untuk hal tersebut rasanya kami tidak salah menenpatkan beliau sebagai FILSUF SUNDA Jabangtutuka Satu dari “Seribu Jabangtutuka Sunda” yang secara bergiliran akan muncul pada buku Sang Pembaharu Dunia Di Abad 21.
      ————————————————-
      Naskah ini dicuplik dari Editing Penulis.
      Judul Buku: SANG PEMBAHARU DUNIA DI ABAD 21
      Sub Judul: “SERIBU JABANGTUTUKA SUNDA”
      Serial: “Jabangtutuka 1 Mandalajati Niskala”
      Tebal Buku 200 Halaman, Jilid Lux, Harga Rp 30.000,-
      Mulai beredar di toko buku bulan Maret 2012

      ===============================================

      MANDALAJATI NISKALA Seorang Filsuf Sunda Abad 21
      Menjelaskan Dalam Buku
      SANG PEMBAHARU DUNIA DI ABAD 21,
      Mengenai Ekonomi Global Stamo~2013 Dan Kesejahteraan Umat Manusia
      —————————————————-
      Kelengkapan pemahaman dalam berbagai cabang ilmu hanyalah merupakan dampak logis dari pendalaman filsafat yang fitrah dan wiwitan. Demikian sebuah istilah “Weruh disewu anu saestu” merupakan kompetensi yang digambarkan Sang Prabu Siliwangi terhadap manusia yang dikaruniai aneka macam kecerdasan alam .
      Kondisi seperti itu hampir melekat pada sosok Mandalajati Niskala .
      Sebuah teori ekonomi Sunda “STAMO 2013” ditemukan dan digali oleh beliau pada tahun 2002. Ini tak lain berupa sistem ekonomi global yang akan dihadirkan bagi peruntukan abad 21 ke depan.
      Digali oleh Mandalajati Niskala untuk dipersembahkan kepada “Sang Khalifah Ratu Adil” dalam mewujudkan kesejahteraan umat manusia diseluruh Dunia.
      Lagi-lagi ini bisa membuat para ekonom tercengang, karena beliau begitu cemerlang merekonstruksi kesalahan cara berfikir. Melalui Stamo 2013 nampaknya Mandalajati Niskala akan membatalkan seluruh teori ekonomi yang saat ini berjalan dipermukaan Bumi.
      Stamo 2013 yang tadinya sangat dirahasiakan karena waktunya belum tiba, di tahun 2008 beliau memprintout dalam jumlah cukup, berupa Selayang Pandang STAMO 2013 dan menyebarkannya kepada banyak pihak, dengan maksud, beliau hendak mengecek kepekaan para tokoh dan para akhli, yang skaligus beliau menghadirkan stimulasi kearah berfikir mendeka.
      Sayang para tokoh Sunda, yang notabene banyak para akhli tak mampu mengejar ketertinggalan dari melesatnya sulur buah fikiran Mandalajati Niskala.
      Jujur saja saat ini banyak yang mencuplik Stamo 2013 dan ada indikasi dijalankan orang, namun nampaknya pada takut karena Mandalajati Niskala mengeluarkan peringatan keras berupa ancaman Tuhan.
      STAMO 2013 merupakan Sistem Ekonomi Global yang dilahirkan oleh Sunda bagi kepentingan umat manusia.
      Banyak hal yang mendasari dilahirkannya system ekonomi ini, sebab system ekonomi baik kapitalis maupun sosialis telah gagal mewujudkan amanah kehidupan dalam menghadirkan keadilan ekonomi yang mengakomodir semua kepentingan terutama masyarakat dunia.
      STAMO 2013 disusun berdasarkan rasa kemanusiaan dengan mempertimbangkan hal yang fitrah dan sangat esensi dalam tuntutan kehidupan manusia itu sendiri. Banyak faktor yang menjadikan pertimbangan logis bahwa STAMO 2013 tersebut harus dilahirkan oleh Sunda, untuk kepentingan seluruh umat manusia.
      Dibawah ini adalah cuplikan dari Selayang Pandang STAMO 2013 yang dikeluarkan oleh Mandalajati Niskala tahun 2009:
      ………………………………………………………………………
      ……………………………………………………………………dst.
      Pertama: Manusia Sunda menyadari; bahwa dirinya diberkati cara berfikir benar yang terpatri pada setiap diri; bahwa Tuhan YMK-lah yang menjadi penyebab segala sesuatu menjadi ada. Demikian pula menjadi tujuan Sang Pencipta; keberadaan, kesetimbangan, keadilan dan kesejahteraan kehidupan Bumi dapat terwujud. Manusia sebagai khalifah diberi mandat untuk mengelola keberadaan kesetimbangan, keadilan dan kesejahteraan Bumi sesuai dengan tujuan Tuhan YMK menciptakannya.
      Semuanya dimaksudkan agar seluruh kehidupan di Bumi ini, menghamba dan bersyukur kepadaNya.
      Kedua: Sunda menyadari bahwa dalam mengelola kehidupan selalu mengawali dengan cara berfikir filosofi sampai pada titik akar masalah. Cara berfikir yang demikian akan menemukan sesuatu, mencapai titik fitrah sesuai dengan yang ditetapkan Tuhan YMK. Cara berfikir fitrah seperti ini dipandang oleh Sunda; Bahwa segala sesuatu itu, telah melalui ”pertimbangan hakekat” hingga mencapai titik benar sebagai sebuah keputusan yang maslahat bagi kehidupan seluruh manusia dan alam sekitarnya.
      Ketiga: Pada prinsipnya bahwa Tuhan YMK memberikan segala kekayaan yang ada di Bumi ini untuk seluruh manusia. Para pemimpin dimanapun di Bumi ini memiliki tugas memberdayakan dan mengatur sistem keadilan dan kesejahteraan untuk dinikmati oleh seluruh manusia sesuai keinginan Sang Pencipta. Sunda memiliki akar filsafat yang mengacu pada prinsif ini.
      STAMO 2013 singkatan dari ”Sistim Tribanda Aset Masyarakat Otomatis 2013”. Merupakan sebuah sistem keadilan ekonomi yang disusun berdasarkan hal-hal di atas.
      Kita semua mengetahui, walaupun secara hakekat bahwa seluruh kekayaan bumi diperuntukan dan menjadi milik seluruh masyarakat atau seluruh manusia, namun secara syariat dibutuhkan sebuah Sistem pemanfaatan yang mendekati rasa keadilan.
      STAMO 2013 melahirkan sebuah sistem keadilan dengan membagi aset ekonomi kepada tiga pihak secara otomatis dengan pembagian aset yang sama besar. Seluruh ketentuan dan rincian yang mengatur ketiga pihak ini tertuang dalam KITAB STAMO 2013.
      ……………………………………………………………………………………
      ……………………………………………………………………………………dst.
      Kegiatan ekonomi tidak bisa terlepas dari kebutuhan yang menjadi tuntutan kehidupan manusia; STAMO 2013 akan menimbulkan loyalitas pasar dan Solidaritas pasar yang datang dengan sendirinya; sebab sistem ini dianggap oleh masyarakat Dunia merupakan sebuah sistem keadilan ekonomi yang akan memberi jaminan kasetimbangan kekayaan kepada seluruh manusia di bumi ini.
      Sisi lain bangkitnya sentimen pasar seperti ini tidak akan bisa dicegah, sebab seluruh manusia menyadari bahwa haknya terfasilitasi oleh STAMO 2013. Ini menjadi alasan logis bahwa seluruh produk yang menggunakan lebel STAMO 2013, akan dikonsumsi oleh masyarakat Dunia, sebab masyarakat menyadari bahwa pada produk-produk tersebut terdapat sepertiga aset yang menjadi milik masyarakat.
      Walaupun STAMO 2013 tidak akan mengatur sebuah sistem pasar, namun sentimen pasar yang berpihak kepada STAMO 2013 akan tercipta dengan sendirinya dan STAMO 2013 otomatis akan menjadi ”Brand Image” atau ”Legal Brand” milik pasar atau milik masyarakat yang tidak akan tergoyahkan oleh sistem pasar manapun.
      Beberapa pihak mencoba menterjemahkan Ratu Adil namun tidak pernah berhasil. Sistem sosialis pasca Kemerdekaan RI tidak berhasil menterjemahkan makna Ratu Adil, sekalipun Soekarno sebagai Presiden pertama sering mendengungkannya; Demikian pula bersamaan dengan itu sistem kapitalis melalui Westerling merebut gelar Ratu Adil dengan mendeklarasikan Angkatan Perang Ratu Adil; Juga tidak berhasil. Sebab kesemuanya menterjemahkan Ratu Adil dalam kepentingan politik dan kekuasaan, yang saling menghancurkan antara Kapitalisme dan Sosialisme.
      Ratu Adil yang benar adalah sebuah sistem yang mampu memfasilitasi atau mengakomodir seluruh kepentingan bagi keadilan yang tidak ada batas. Itulah yang dimaksud oleh KITAB STAMO 2013.
      …………………………………………………………………………………………
      …………………………………………………………………………………………dst.
      Kendati kita memahami bahwa Sunda dengan Sistem Tri Tangtu Di Buana yang merupakan Tatanan Fitrah telah menemukan titik akhir dari tiga cita-cita perjalanan hidup manusia di alam Dunia, yaitu:
      Keluhuran Derajat Kehidupan sebagai wujud dari nilai-nilai LOGIKA ,
      Kelungguhan Martabat Kemanusiaan sebagai wujud dari nilai-nilai ETIKA dan
      Keluhungan Adat Budaya sebagai wujud dari nilai-nilai ESTETIKA .
      Kini semua itu hanya menyisakan cerita dan manuskrif-manuskrif yang sarat akan Sandi Rahasia dan tidak gampang untuk dibaca serta dipetakan kembali dalam kehidupan (Sunda = Sandi yang terpetakan).
      Kunci kunci untuk melakukan pemetaan atau merekonstruksi ketiga nilai di atas diselimuti oleh Rahasia Rasa yang terpetakan dalam Filsafat Puragabasa, yang senantiasa hidup pada fitrah setiap diri manusia namun sulit untuk disadari.
      Ini menjadi sebuah keunikan tersendiri dimana Sunda yang sangat fitrah ini, secara system memiliki apa yang disebut Logika Rasa .
      Sangat dibutuhkan beberapa aspek penting dan kompetensi khusus dimana seseorang mampu menyeruak Sandi Rahasia dan menemukan apa yang menjadi hasanah kekayaan Sunda; Selain dibutuhkan kecukupan waktu, pemahaman Filsafat Puragabasa, juga metoda lainnya yang berhubungan dengan Logika Rasa mutlak dibutuhkan.
      Disiplin ini sangat berbeda dengan metodologi umum lainnya yang kita kenal sebagai metoda ilmiah seperti yang sekarang banyak dilakukan orang.
      Esensi dari STAMO 2013 merupakan hasil penjelajahan memasuki Rahasia Rasa yang merupakan hasanah kekayaan Sunda yang ditemukan kembali; yang sebelumnya diawali dengan sebuah statement diri bahwa: Segala temuan hasanah kekayaan Sunda, bagi para pelaku penjelajah Rahasia Rasa seperti saya, tidak boleh memiliki niatan apa yang ditemukannya itu untuk dikuasainya.
      Untuk hal tersebut di atas sejak tahun 2002, temuan STAMO 2013 saya selamatkan sebagai amanah Sunda dan tidak tergiur dengan bujukan uang puluhan miliar untuk dijual ke Negara Tetangga. Di sisi lain sayapun tidak khawatir muatan-muatan STAMO 2013 akan dijiplak Negara lain; karena ternyata berbagai system yang dimiliki oleh Sunda telah dilengkapi oleh sebuah Proteksi Rahasia yang Sakral dan sangat ampuh, yaitu yang namanya Supata Sunda atau Supata Indung.
      Kesimpulannya siapapun yang menjiplak STAMO 2013 untuk kepentingan sendiri dan keserakan, pasti tidak akan bisa mulus, karena Sistem ekonomi ini sangat fitrah mengikuti hukum-hukum alam yang mendapatkan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
      STAMO 2013 adalah sebuah hasanah kekayaan Sunda, yang merupakan Sistem Ekonomi Fitrah; memiliki kesanggupan untuk mewujudkan keadilan ekonomi Dunia, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia di seluruh Dunia.
      Keadilan yang “maha besar” ini dilakukan serta merta secara otomatis, dan hanya merupakan dampak dari keadaan bahwa Sistem Sunda hakekatnya; MENGGUMULUNG dalam KOKOPAN sifat-sifat Sang Pencipta Yang Maha Besar dan Maha Adil.
      Dari keadaan seperti ini tak heran manusia Sunda berenang-renang dalam hasanah kekayaan filsafat kehidupan, kemudian yang ditemukannya juga selalu orsinil pada kadar yang sangat esensial, integral, universal dan sistemik yang holistik mengikuti sifat-sifat Qudrat dan Irodat Tuhan.
      ……………………………………………………………………………
      …………………………………………………………………………… dst.
      ——————————————-
      Naskah ini dicuplik dari Editing Penulis.
      Judul Buku: SANG PEMBAHARU DUNIA DI ABAD 21
      Sub Judul: “SERIBU JABANGTUTUKA SUNDA”
      Serial: “Jabangtutuka 1 Mandalajati Niskala”
      ——————————————-
      Salam baktos KABARKAMPUS.
      Mugia mangpaat. Amin.

      ~Kalfatar Cakrapati

    2. Di masa kini ke depan Sunda akan melahirkan Para Filsuf Handal yang siap menghancurkan kesalahan cara berpikir & manipulasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh Para Filsuf Dunia.
      MARI KITA MEMBUAT KARYA FILSAFAT AGAR KITA MENJADI SEORANG FILSUF, YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGHADIRKAN KEMBALI KEBENARAN ILMU SANG MAHA PENCIPTA, sebagai mana yang dilakukan oleh Filsuf Sunda Mandalajati Niskala, yang sebagian hipotesisnya sbb:

      1) Menurut para akhli di seluruh Dunia bahwa GRAVITASI BUMI EFEK DARI ROTASI BUMI.
      Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala SALAH BESAR, bahwa Gravitasi Bumi TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN ROTASI BUMI. Sekalipun bumi berhenti berputar Gravitasi Bumi tetap ada.

      2) Bahkan kesalahan lainnya yaitu semua akhli sepakat bahwa panas di bagian Inti Matahari mencapai 15 Juta Derajat Celcius.
      Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala panas Inti Matahari SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN”.
      Beliau menambahkan:“KALAU TIDAK PERCAYA SILAKAN BUKTIKAN SENDIRI”.

      3) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala sangat logis menjelaskan kepada banyak pihak bahwa MATAHARI ADALAH GUMPALAN BOLA AIR RAKSASA YANG BERADA PADA RUANG HAMPA BERTEKANAN MINUS, SEHINGGA DI BAGIAN SELURUH SISI BOLA AIR RAKSASA TERSEBUT IKATAN H2O PUTUS MENJADI GAS HIDROGEN DAN GAS OKSIGEN, YANG SERTA MERTA AKAN TERBAKAR DISAAT TERJADI PEMUTUSAN IKATAN TERSEBUT. Suhu kulit Matahari menjadi sangat panas karena Oksigen dan Hidrogen terbakar, tapi suhu Inti Matahari TETAP SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN.

      4) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala menegaskan: “CATAT YA SEMUA BINTANG TERBUAT DARI AIR DAN SUHU PANAS INTI BINTANG SEDINGIN AIR PEGUNUNGAN. TITIK”.

      5) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Gravitasi ditimbulkan oleh adanya massa pada suatu Zat.
      Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala: “GAYA GRAVITASI BUKAN DITIMBULKAN OLEH ADANYA MASSA PADA SEBUAH ZAT ATAU BENDA”.
      Mandalajati Niskala menambahkan: “Silahkan pada mikir & jangan terlalu doyan mengkonmsumsi buku2 Barat.

      6) Filsuf Sunda Mandalajati Niskala membuat pertanyaan di bawah ini yang cukup menantang bagi orang-orang yang mau berpikir:
      a) BAGAIMANA TERJADINYA GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
      b) BAGAIMANA MENGHILANGKAN GAYA GRAVITASI DI PLANET BUMI?
      c) BAGAIMANA MEMBUAT GAYA GRAVITASI DI PLANET LAIN YG TIDAK MEMILIKI GAYA GRAVITASI?

      7) Menurut para akhli diseluruh Dunia bahwa Matahari memiliki Gaya Gravitasi yang sangat besar.
      Menurut Filsuf Sunda Mandalajati Niskala Matahari tidak memiliki Gaya Gravitasi tapi memiliki GAYA ANTI GRAVITASI.

      8) Pernyataan yang paling menarik dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala yaitu:
      “SEMUA ORANG TERMASUK PARA AKHLI DI SELURUH DUNIA TIDAK ADA YANG TAHU JUMLAH BINTANG & JUMLAH GALAKSI DI JAGAT RAYA, MAKA AKU BERI TAHU, SBB:
      a) Jumlah Bintang di Alam Semesta adalah 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000
      b) Jumlah Galaksi di Alam Semesta adalah 80.000.000.000.000
      c) Jumlah Bintang di setiap Galaksi adalah sekitar 13.000.000.000.000

      9) Dll produk Filsafat seluruh cabang ilmu dari Filsuf Sunda Mandalajati Niskala YANG SIAP MENCENGANGKAN DUNIA seperti Wahyu Cakra Ningrat, Trisula Weda, Sangkan Paraning Dumadi, Manunggaling Diri, Sastra Jendra, Filsafat Ilmu Pengetahuan & Jagat Raya, dll.

      Selamat berfilsafat
      @Sandi Kaladia

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here