More

    Sondang Juga Dinilai Berpikiran Sempit

    Gita Jonelva – Suara Kampus IAIN Imam Bonjol Padang

    Para aktivis mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta menyanyikan lagu Darah Juang di hadapan jenazah Sondang Hutagalung di Ruang Duka RSCM, Jakarta. (11/12). FOTO : AHMAD FAUZAN

    PADANG,KabarKampus –Aksi bakar diri mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK) Sondang Hutagalung di depan Istana Merdeka, dinilai telah menjadi tamparan keras bagi pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun pemerintahannya, serta penyelenggara negara. Sebab, aksi itu akan menjadi sejarah kelam yang tak bisa dilupakan rakyat.

    Berbagai tanggapan pun bermunculan. Mulai dari yang mengecam, sampai memberikan apresiasi membanggakan dari tindakan nekat ini.

    - Advertisement -

    Seperti yang diberitakan ANTARANEWS.COM, UBK memberikan gelar Sarjana Kehormatan kepada Sondang Hutagalung. Mereka menilai, bahwa tindakan mahasiswanya ini akan menyadarkan pemerintah karena terlalu lamban dalam menyelesaikan berbagai kasus HAM. Meskipun begitu, pihak kampus tetap menghimbau agar aksi nekad tersebut tidak terulang.

    Di sisi lain, Yusnita Eva, S.Ag, M.Hum, Dosen Sosiologi Hukum Fakultas Syari’ah IAIN Imam Bonjol Padang menilai bahwa Sondang Hutagalung memiliki akal yang sempit.

    “Dia memang membantu kesusahan banyak orang. Kita tak memungkiri itu. Tapi tak perlulah harus menyengsarakan diri sendiri. Ibarat lilin, menerangi sekitar tapi membakar dirinya sendiri. Sempit sekali akalnya sampai berbuat begitu.” ujarnya.

    Menurutnya, “Tindakan ini terjadi seperti bom waktu. Dia telah berusaha menyuarakan diri untuk didengar pemerintah, tapi tak didengar. Mungkin sudah terlalu sesak sekali di dada, tak tahu cara lagi agar didengar pemerintah makanya nekat membakar diri,” imbuhnya.

    “Sebagai kaum intelektual yang dikaruniakan akal dan dibimbing oleh ajaran agama, dipikirlah dulu sebelum bertindak,” harap Dosen yang saat ini sedang menyelesaikan S3 di UGM ini.

    Sejalan dengan itu, alumni Fakultas Syari’ah IAIN IB Aidil Aulia mengungkapkan, “Tindakan Sondang Hutagalung mungkin merupakan ekspresi dan depresinya pemuda indonesia menghadapi sistem yang ada. Akan tetapi tetap saja, aksi bunuh diri bukan cara yang dihalalkan,” ujarnya.

    “Akan tetapi tragedy ini meningatkan kita semua, bahwa darah revolusi yang dia tumpahkan akan menjadi saksi bisu sejarah pergolakan pergerakan mahasiswa dalam menghadapi bobroknya sistem di negara kita,” kata Aulia.   []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here