Ahmad Fauzan
JAKARTA, KabarKampus – Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEMNUS) melakukan pertemuan di Universitas Bung Hatta, Padang, Senin, (13/02). Namun ada yang janggal pada pertemuan tersebut pasalnya mereka mengajukan proposal permintaan bantuan senilai Rp1,8 miliar kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menyikapi pertemuan tersebut, Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Sutan Nalendra Adiyanto mengatakan, amat menyayangkan mengenai anggaran yang begitu besar, menurutnya ada oknum yang menjadikan pertemuan tersebut sebagai proyek. “Oknum tersebut harus diberantas.”
Nale yakin bahwa masih banyak mahasiswa-mahasiswa yang idealis di BEM Nusantara. Ia menghimbau mahasiswa agar jangan jadi mahasiswa penyebar proposal. “Jangan gadaikan Idealisme Mahasiswa,” katanya.
BEM Trisakti juga tergabung dalam BEM Nusantara, namun pada pertemuan kali ini BEM Trisakti tidak setuju dengan pertemuan tersebut karena dianggap tidak konstitusional.
Sebelumnya, pertemuan ini akan diselenggarakan di Papua Barat, namun pihak Papua Barat merasa ada permainan dalam pertemuan itu, kemudian pertemuan itu diserahkan kepada BEM Kepulauan Riau. Karena adanya konflik antara BEM Papua Barat dan BEM Kepulauan Riau, pertemuan ini kemudian diselenggarakan di Padang sebagai alternatif tuan rumah.
Nale setuju dengan kegiatan BEM Nusantara kalau framenya adalah untuk perubahan bangsa dan negara. Seperti pertemuan-pertemuan yang diikutinya selalu ada isu daerah yang direkomendasikan untuk diberikan kepada pemerintah, namun dia menyayangkan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.
Presiden Mahasiswa Trisakti 2011-2012 ini mengaku tidak tahu menahu soal pertemuan tersebut, namun menurutnya pertemuan tersebut akan di buka oleh Hatta Rajasa, secara logika tidak mungkin tidak ada komunikasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia tersebut.
Pertemuan BEM Nusantara ini di selenggarakan dari 13-17 Febuari 2012, kegiatan temu BEMNUS tersebut akan dihadiri perwakilan sejumlah kampus di Indonesia. []