Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus-Tiga orang mahasiswa Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia (UPI YAI) Jakarta ditembak polisi saat melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Jalan Diponegoro depan Kampus UPI YAI, Jakarta, Kamis (29/03).
Ketiga mahasiswa itu mengalami luka rusuk kanan, punggung dan dada sebelah kanan.
Salah satu korban mahasiswa merasa ada benda yang tersimpan di dalam tubuhnya. Saat KabarKampus menemui korban di Kampus YAI tadi malam, ia terlihat diam. Tak banyak bicara. Ia hanya menunjukkan bekas lukanya saja.Dia ikut berdemonstrasi sejak sore hingga bentrokan terjadi. Dia tertembak di halaman kampusnya sendiri.
Korban lain dalam bentrokan di Salemba adalah Kompol Imam Zebua (Kapolsek Senen) yang sudah seminggu lebih mengawal aksi demonstrasi mahasiswa. Dan sejak Kamis sore, aksi demonstrasi di sekitar Salemba yakni diantara kampus UKI, Kampus UPI YAI dan di depan Kantor LBH Jakarta semakin memanas. Kantor LBH Jakarta diobrak-abrik Polisi.
Korban lain yang ikut tertembak adalah Rivan Tahir salah satu satpam kampus. Ia ditembak saat ingin menutup pagar. “Polisi menembaknya dalam jarak dekat ketika Rivan ingin menutup pagar,”kata Pusing Hutabarat atasan Rivan kepada KabarKampus.
Rumor yang berkembang malam itu, salah satu mahasiwa UPI YAI tewas ditembak Polisi. Namun mahasiswa itu masih tetap hidup saat ditemui KabarKampus.
“Gue gak pengen menjadi Sondang,” kata korban yang juga sahabat dari Sondang Hutagalung.
Ia meminta agar KabarKampus tak menyebutkan namanya. Lalu sekitar pukul 10 malam ia pulang membawa benda yang membuatnya merasa sakit. Ia akan terus melakukan demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.
Semangat kawan![]