More

    JK Bekali Mahasiswa Unhas Jurus Leadership dan Enterpreuneurship

    Ahmad Fauzan Sazli

    unhas.ac.id

    MAKASSAR, KabarKampus – Muhammad Jusuf Kalla (JK) memberikan pembekalan kepada 3086 mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) yang hendak melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampus Unhas, Makasar, Jum’at, (25/05). Pembekalan gelombang ke 82 itu bertajuk Leadership dan Enterpreuneurship

    Menurut JK, dalam melaksanakan KKN seorang mahasiswa harus mampu melaksanakan 2 hal. Yakni, harus mampu mengubah cara berpikir dan prilaku masyarakat ke arah lebih baik.

    - Advertisement -

    ‘’KKN berhasil jika dapat meningkatkan sesuatu di masyarakat,’’ kata JK seperti yang dilangsir dari humas Unhas, (26/05).

    Ia mengatakan, bahwa KKN itu kini ada dua. Pertama Kuliah Kerja Nyata dan kedua Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme. Menurut JK, KKN kedua terhindarkan jika berhasil melaksanakan KKN yang pertama dengan baik dan disiplin. ‘’KKN berhasil jika dapat meningkatkan sesuatu di masyarakat,’’ JK menambahkan.

    JK yang tanggal 15 Mei 2012 genap berusia 70 tahun ini menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Unhas  tahun 1967.  Ia menjelaskan, pengalaman yang dapat ditarik dari interaksi semasa mahasiswa adalah memperoleh ilmu, pertemanan, dan pengalaman memimpin orang lain dengan semangat maju bersama, bekerja bersama, dan kadar keilmuan.

    Berbicara soal pemimpin, menurut JK, tugasnya adalah mempengaruhi orang lain untuk berbuat lebih baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebagai pemimpin negara, harus membuat rakyat menjadi disiplin, efisien, dan mendukung tujuan yang hendak dicapai bersama. Termasuk di dalamnya, bagaimana melihat suatu kearifan lokal dan menambahnya dengan ilmu yang dimiliki.

    ‘’Kalau Anda ber-KKN hanya jalan-jalan saja, itu hanya buang waktu serta ‘belajar’ KKN versi kedua,’’ jelas Wakil Presiden RI periode 2004-2009 ini.

    Berkaitan dengan enterpreneurship, JK yang berlatar belakang pengusaha ini mengungkapkan, kalau sekarang ini banyak alumni perguruan tinggi menjatuhkan minatnya menjadi pengusaha merupakan pilihan yang benar. Masalahnya, menjadi pegawai negeri sipil, meski mau, tidak mungkin berhasil karena banyaknya peminat. Setiap tahun, perguruan tinggi meluluskan sekitar 1 juta sarjana di seluruh Indonesia, sementara kuota PNS tahun ini hanya 60.000 orang. Dari jumlah itu, sekitar 20 ribu kuota untuk sarjana.

    Ia menambahkan, bahwa yang dibutuhkan orang untuk menjadi pengusaha adalah semangat untuk maju. Pengusaha itu tidak ada sekolahnya, yang penting ada kemauan untuk mau menjadi lebih baik. Seorang pengusaha berhasil jika ada campur tangan teknologi dan kreativitas dalam mewujudkan suatu nilai tambah.

    JK mengahiri pembekalannya dengan mengingatkan mahasiswa Unhas, untuk tidak membakar kampus, melempar batu, dan merusak gedung kampus. “Mahasiswa boleh saja emosi,tetapi tidak dengan menganggu orang di jalan, menahan mobil tanki, melainkan emosi yang cerdas.”[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here