Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Lotion merupakan salah produk pengusir nyamuk yang cukup digemari. Selain praktis, lotion dapat digunakan dimana saja.
Namun hati-hati memilih lotion anti nyamuk, karena banyak bahan berbahaya bagi kulit, seperti propoxur, transfluthrin, dan Diethyltoluamide atau DEET.
Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Maisel Priskila sisilia dan, Dwi Sutanti (Prodi Pendidikan IPA), serta Arief Noviartara (Prodi Kimia) meneliti dan mengembakan tanaman tembelek sebagai lotion pengusir nyamuk. Tanaman tembelek (Lantana camara) aman bagi kulit.
Maisel, ketua tim penelitian mengatakan, tanaman tembelek merupakan tanaman liar yang banyak ditemui dan mudah ditanam di Indonesia.
“Daun dan bunga tembelek berpotensi sebagai insektisida nabati karena mengandung lantadene A,lantadene B, lantanolic acid, lantic acid, humule (mengandung minyak atsiri), b caryophyllene, g terpidene, a pinene danrcymene,”kata Maisel.
Menurutnya, serangga tidak menyukai tanaman ini, sehingga tanaman tembelek berpotensi sebagai penolak serangga,” kata Maisel.
Maisel mengungkapkan, tahap pembuatan lotion dari tembelek meliputi memetik daun dan bunga tembelek, mencuci bahan dengan aquades, dihancurkan/dihaluskan, kemudian diperas menggunakan kain kasa sehingga diperoleh larutan ekstrak daun tembelek dan larutan ekstrak bunga tembelek.
Untuk pembuatan lotion dilakukan dengan mencampurkan hasil ekstraksi dengan minyak kayu putih dan cleansing milk. Kemudian semua bahan diaduk hingga rata. Setelah itu ditambahkan parfume aromatic diaduk kembali hingga tercampur dan ditunggu beberapa saat. Hasil eksperimen (lotion nyamuk) dimasukkan ke dalam botol dan ditutup rapat untuk menghindari pengeringan.
“Kami membuat 3 jenis lotion yang terdiri dari lotion A dengan kadar ekstrak tanaman tembelek 10%, lotion B dengan kadar ekstrak tanaman tembelek 20%, dan lotion C dengan kadar ekstrak tanaman tembelek 30%,” kata Maisel.
Dari hasil eksperimen ini secara keseluruhan Lotion B yang mengandung ekstrak tanaman tembelek sebanyak 20% memiliki kualitas baik dari segi keefektifan, tekstur, warna, bau, dan tampilan.[]