More

    Tim Dosen AKI Manufaktur Bantaeng Buat Reaktor Biogas di Desa Rappoa

    Reaktor biogas dengan sistem monitoring berbasis internet of things (IoT) hasil karya Tim Dosen Pengabdian Masyarakat dari AK Manufaktur Bantaeng. (ist)

    BANTAENG, KabarKampus – Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat dari AKI Manufaktur Bantaeng melakukan kegiatan pengabdian di desa Rappoa kampung Toa dengan tema pembuatan reaktor biogas dengan sistem monitoring berbasis internet of things (IoT) dalam rangka mendukung IKM Bumdes peternakan sapi desa Rappoa Minggu (20/11/2022).

    Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan nilai ekonomis dari limbah kotoran sapi selain untuk mengedukasi masyarakat dalam memaksimalkan potensi kotoran sapi.

    “kegiatan ini telah dilaksanakan dari bulan Agustus dan dengan membuat reaktor dan melakukan tahapan pendampingan ke masyarakat mengenai reaktor dan diakhiri bulan November yaitu tahap sosialisasi, induction dan maintenance dari reaktor ini” ungkap Hermin Hardyanti Utami, salah satu anggota Pengabdian dan juga dosen di AK-Manufaktur Bantaeng.

    - Advertisement -

    Tami menembahkan, Kegiatan ini merupakan salah satu program dari kampus yang mendukung IKM di desa dan menjadi salah satu tupoksi dosen yaitu melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat. Program ini juga untuk mendukung dan memanfaatkan potensi dari desa Rappoa.

    “Warga desa memiliki profesi sebagai peternak dan kadang kebingungan mengelola kotoran sapinya, sehingga kami sebagai tim pengabdi dosen berinisiatif membuat reaktor ini” jelasnya.

    Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat dari AK Manufaktur Bantaeng berfoto bersama warga di depan reaktor biogas dengan sistem monitoring berbasis internet of things (IoT). (ist)

    Sementara itu Agus, salah satu warga desa Rappoa yang menerima manfaat dari program Pengabdian ini berharap kegiatan ini terus berlanjut dan sampai ke tahap pendampingan karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga desa.

    Mahlina Ekawati, Wakil Direktur AK Manufaktur Bantaeng, mengatakan bahwa kegiatan melibatkan 30 dosen dan juga merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di desa Rappoa. Kegiatan ini juga merupakan bentuk penerapan dari Program TVET yang menerapkan industri 4.0 dalam pembelajaran vokasi.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here