Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Munir adalah seseorang yang berusaha keras dan pantang menyerah memperjuangkan keadilan bagi korban pelangaran HAM di Indonesia. Munir tewas diracun di pesawat garuda dalam penerbangan menuju Belanda pada 07 September 2004.
Perjuangan dan pemikirannya tak hanya patut dikenang, namun juga patut dikembangkan.
Suciwati Istri Munir mengungkapkan, ada banyak yang bisa diambil dari pemikiran munir untuk anak muda, pertama adalah soal keberanian memecahkan ketakutan terhadap militer. “Bagaimana duhulu militer begitu menghegemoni bangsa kita, sehingga kita tertindas. Sampai ada tragedi kemanusiaan yang luar biasa,” kata suciwati di depan Istana Negara, Kamis, (06/07).
Menurutnya pada saat itu tidak ada yang melawan. Namun munir melawan dan memecahkan tirani itu. Kasus penculikan itu bisa dibongkar.
Kemudian menurut Suciwati, adalah soal kecintaanya terhadap bangsa ini yang luar biasa. Bagaimana dia mau pergi saja selalu menggunakan penerbangan Indonesia, menggunakan Garuda. “Di hotel kalau menginap saja, dia meminta kepada panitia untuk memilih hotel milik Indonesia, bukan milik asing.” Terang Suci.
Bagi Suciwati, saat ini banyak banyak orang pintar tapi tidak berani seperti Munir, banyak orang berani tapi tidak sepintar Munir. “Dia punya talenta luar bisa yang lengkap dan punya konsistensi. Dia adalah seorang penggerak HAM yang konsisten sampai akhir hidupnya,” terang Suciwati.
Namun, menurut Suciwati anak-anak muda perlu melakukan yang sederhana, misalnya tidak mencotek, memilih pemimpin yang layak dipilih dan mempunyai kredibilitas.[]