Ahmad Fauzan Sazli
Aktivis mahasiswa Kammi gelar aksi protes nasionalisasi Blok Mahakam di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu, (17/10). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
JAKARTA, KabarKampus, Sekitar 50 aktivis mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi di depan Istana Negara, Rabu, (17/10). Mereka menuntut pemerintah menasionalisasi Blok Mahakam.
Dalam aksi itu mereka membawa petisi yang ditandatangani sejumlah tokoh untuk diberikan kepada Presiden Republik Indonesia. Petisi itu berisikan tuntutan pengelolalan Blok Mahakan oleh BUMN.
Menurut Inggar Saputra, humas KAMMI, kontrak kerja sama Blok Mahakam dengan Total E&P akan segera habis pada tahun 2017 mendatang, mereka meminta agar kontrak kerjasama tersebut tidak dilanjutkan. “Seharusnya pengelolaan Blok Mahakam tersebut diserahkan kepada BUMN,” kata Inggar.
Inggar mengungkapkan, sesuai dengan UU MIgas No.22 /2001, jika kotrak kerja migas berakhir, pengelolaan seharusnya diserahkan kepada BUMN. Apalagi pihak Pertamina pun telah menyatakan keinginan dan kesanggupannya mengelola Blok Mahakam berkali-kali sejak 2008 hingga sekarang. “Kami menginginkan kemandirian dan ketahanan energi nasional tercapai seusai dengan amanat UUD 45,” kata Inggar.
Selain aktivis KAMMI aksi tersebut juga diikuti oleh karyawan Pertamina, Indonesian Resources Studies, dan IRESS. Massa aksi juga berharap ke depan tidak hanya Blok Mahakam yang dinasionalisasi namun juga semua kekayaan hasil bumi Indonesia, seperti Blok Cepu, Freeport, dan sebagainya juga dinasionalisasi.[]