Ahmad Fauzan Sazli
Seorang mahasiswa menggunakan topeng berwajah SBY dan Suharto dalam aksi menolak RUU Ormas di depan Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis, (04/04/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI.
JAKARTA, KabarKampus – Sebanyak 15 mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Adili SBY – DPR menggelar aksi di depan kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis, (04/04/2013). Aksinya mahasiswa tersebut menolak Rancangan Undang-undang Ormas disahkan.Dalam aksinya mahasiswa melakukan teatrikal menggunakan topeng yang sebagiannya berwajah SBY dan sebagiannya lagi berwajah Suharto.
Dalam teatrikalnya mahasiswa bertopeng wajah Sby dan Suharto itu mengendalikan mahasiswa yang bertopeng Jubir Kemendagri yakni Reydo Nizar Moenek dan Ketua Panja RUU Ormas yakni Abdul Malik Haramain.
Selain itu mereka juga membawa spanduk raksasa bertuliskan “RUU Ormas Disahkan SBY = Soeharto.”
“RUU Ormas akan membuka kembalinya rezim Orde Baru,” kata Faiz Syahruddin, mahasiswa Perguruan Tinggi Dakwah Islam di depan Kementerian Dalam Negeri.
Menurut Faiz, dalam RUU Ormas salah satu yang diberlakukan adalah asas tunggal Pancasila. Asas tunggal ini akan menimbulkan gesekan di masyarakat.
Faiz mengungkapkan, tak hanya itu, masih banyak larangan dalam UU Ormas yang bersifat represif dan multitafsir yang merugikan masyarakat.
Aksi tersebut merupakan aksi gabungan sejumlah kampus, yakni Universitas Muhammadiyah Jakarta, UIN Jakarta, Institut Pertanian Bogor, Universitas Satya Negara Indonesia, serta Perguruan Tinggi Dakwah Islam. Usai menggelar aksi di depan Kemdendagri mereka kemudian melanjutkan aksi ke depan Istana Negara.[]