More

    Pemilu PENS, Tidak Nyoblos dan Nyontreng, Tapi Klik

    Ahmad Fauzan Sazli

    Pemilihan umum mahasiswa TI PENS

    Bilik suara pemilu ketua dan wakil Hima TI PENS, Surabaya. FOTO : Fajrul Fallah.

    - Advertisement -

    SURABAYA, KabarKampus – Sepertinya teknologi dari mahasiswa PENS ini patut dijadikan referensi dalam proses pemilihan umum 2014 mendatang. Dalam proses pemilihan ketua dan wakil Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMA TI), hampir seluruh prosesnya dilakukan dengan dengan komputer program.

    Proses pemilihan tersebut yakni, mahasiswa mendaftarkan identitasnya kepada panitia. Kemudian setelah mendapatkan kode validasi, langsung ke bilik suara dan meng-klik gambar kandidat pilihan. Setelah terverifikasi pemilih meninggalkan bilik dan porses pemilihan pun selesai.

    Pengembang software ini adalah Riza Budi Prasetya dan Viizzca Indra Pratama, keduanya adalah mahasiswa semester awal Teknik Informatika Pens. Mereka menyebutnya sebagai “Sistem Managemen Suksesi.”

    Riza mengatakan, ada beberapa faktor mengapa dirinya tertarik untuk membuat software ini. Selain banyaknya pemilih golput dan surat suara yang rusak, proses pengadaan kertas suara juga berpengaruh.

    “Dengan sistem ini setidaknya pemilu jadi lebih efisien dan ekonomis. Jadi cepat tidak hanya diproses pengambilan suaranya, tetapi juga di penghitungan suara, ” imbuhnya.

    Dengan alat ini pemilih diberi kesempatan tiga kali untuk memasukkan kode dalam waktu dua menit. Bila melakukan kesalahan hingga kode hangus, maka pemilih diwajibkan melakukan registrasi dan mengulang seluruh proses dari awal.

    Selama proses berlangsung, fungsi saksi agak menjadi berkurang. Saksi maupun tim sukses, dapat ikut menjaga dan memantau jalannya proses pemilihan dengan melakukan pengecekkan sistem dan database sebelum dan sesudah pelaksanaan.

    Program ini juga memiliki password (rahasia) untuk mengunci sistem utama yang berhubungan dengan data pemilih beserta hasilnya. Untuk membuka database suara dan menghitung perolehan, semua saksi dan tim sukses harus hadir dan memasukkan password yang diinputkan secara bergantian seperti di awal.

    Jika ada salah satu yang tidak hadir maka data base tidak bisa dibuka dan dihitung. Untuk menghindari penyalahgunaan suara, perhitungan harus dilakukan secara bersama-sama. Sehingga kerahasiaan dan tingkat keabsahan suara terjaga. Di samping dilakukan upaya penyegelan terhadap data base.

    Selain itu, sebagai antisipasi listrik padam atau adanya gangguan pada software maupun hardware data yang terenkripsi di back up lalu disimpan di hardisk external yang juga tersegel. Jumlah perolehan suara masing masing kandidat pun dapat dilihat langsung secara cepat menggunakan software ini, mengingat data telah dikumpulkan sejak awal di server dan tinggal mengunggahnya saja.

    Tak ketinggalan, seperti pada pemilu umumnya, sebelum meninggalkan lokasi, pemilih yang telah menggunakan hak suaranya juga harus mencelupkan jari kelingkingnya dalam cairan tinta yang disiapkan panitia. []

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here