Ahmad Fauzan Sazli
BANDUNG, KabarKampus – Konsolidasi mahasiswa untuk menolak kenaikan BBM mendapat ancaman dari seseorang yang mengaku sebagai aparat Kepolisian. Ancaman melalui telepon tersebut meminta agar mahasiswa membatalkan rencana pertemuan antar mahasiswa se-Indonesia tersebut.
Pihak pengancam mengatakan akan membubarkan secara paksa konsolidasi tersebut bila tetap digelar. Apakah mahasiswa Unpad takut dengan ancaman tersebut?
Anry Firmansyah, mahasiswa Unpad mengatakan, tidak takut dengan ancaman tersebut. Justru ancaman tersebut membuat mereka makin bersemangat untuk menggelar konsolidasi.
“Ancaman itu hanya gertakan belaka,” jelas Anry.
Menurutnya, bila pun benar. Apa hak mereka membubarkan aksi. Apalagi konsolidasi ini digelar di dalam kampus. “Kami di lindungi Undang-undang. Karena itu ancaman apapun kami tidak takut,” jelas Anry.
Sementara itu Arif Rasyidi menambahkan, bahwa yang mereka perjuangkan adalah kepentingan rakyat banyak. Mereka siap mengorbankan jiwa dan tenaga untuk menolak kebijakan pemerintah. Apalagi kebijakan itu akan nantinya menambah penderitaan rakyat
“Kami bersama rekan-rekan mahasiswa tidak takut, apalagi menciut,” kata Arif.
Menurut Arif, mereka akan terus menggelar konsolidasi untuk menolak kenaikan BBM tersebut. Apalagi aktivitas berkumpul, berserikat, dan mengeluarkan pendapat itu diantur dalam undang-undang.
Bagi Arif kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM adalah hal yang keliru. “Bila bukan mahasiswa yang memperjuangkannya, siapa lagi,” jelas Arif.
Rencannya konsolidasi tersebut akan digelar pada pada tanggal 15 Juni 2013 mendatang di kampus Unpad Jatinangor. Dalam pertemuan tersebut mahasiswa akan membahas penolakan terhadap kenaikan BBM.[]