Ahmad Fauzan Sazli
SURABAYA, KabarKampus – Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) kembali meluncurkan mobil surya generasi ke empat dengan nama Widya Wahana Sapu Angin. Mobil yang diluncurkan selang satu hari dari mobil balap ITS ini dipersiapkan untuk mengikuti perlombaan bergengsi World Solar Challenge di Australia.
Dr Muhammad Nur Yuniarto, dosen pembimbing proyek Widya Wahana Sapu Angin mengatakan, proyek pembuatan mobil surya ini menyerap dana yang tidak sedikit. Komponen mobil yang digunakan merupakan kualitas terbaik yang ada di pasaran.
”Dana Rp 700 juta yang terserap, sebagian besar digunakan untuk membeli sel surya dan motor,” terangnya dalam peluncuran mobil Widya Wahana Sapu Angin di kampus ITS, Sabtu, (24/08/2013).
Menurutnya, sel surya tersebut memiliki efisiensi yang cukup tinggi hingga 22,5 persen. Di samping itu, kontingen tunggal Indonesia dalam ajang World Solar Challenge 2013 ini juga dilengkapi dengan baterai yang memiliki daya simpan hingga 5 KW.
Nur menjelaskan, bahwa kecepatan dari Widya Wahana Sapu Angin sendiri bisa mencapai 100 kilometer per jam. Hal tersebut cukup menggembirakan mengingat untuk mencapai garis finis dalam kejuaraan World Solar Challenge, mobil surya hanya memerlukan kecepatan 80 kilo meter per jam.
”Untuk Itu kami cukup yakin mobil ini bisa memenuhi target mencapai finis pada perlombaan nanti,” jelas Nur.
Sebelumnya ITS sendiri sudah memiliki tiga mobil surya, diantaranya Widya Wahana 1, Widya Wahana 2, dan Widya Wahana 3. Ketiga mobil diciptkan diciptakan untuk mengikuti perlombaan yang sama. Namun sayang, tiga karya sivitas akademika tersebut gagal berangkat ke Australia karena kendala dana.
Dalam pelucuran mobil keempat ini ITS hampir memastikan mobil terbaru mereka ini berangkat untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut.[]
