Ahmad Fauzan Sazli
Mapala Unand
PADANG, KabarKampus – Musibah yang menimpa Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Andalas (Mapala Unand) justru dimaanfaatkan orang yang tak bertanggung jawab. Orang tersebut menyebarkan video bohong mengenai musibah tersebut.
Mapala Unand be rharap video tersebut dihapus. Namun tak hanya itu, Mapala Unand juga akan melakukan tindakan hukum kepada yangmenyebarkan video tersebut ke media sosial.
Menurut Aldian, anggota Mapala Unand, mustahil ada yang bisa merekam peristiwa itu, karena cuaca sudah agak gelap, dan kejadiannya lewat dari pukul 6 sore. Selain itu lokasi kejadian masih hutan lebat, sehingga dipastikan tidak cukup pencahayaan untuk pengambilan gambar.
“Kalaupun ada yang merekam dengan HP, maka dibutuhkan pencahayaan dengan intensitas yang tinggi,” katanya, Jumat, (11/10/2013).
Sementara itu, Yulyandra Murshal, ketua Mapala Unand menambahkan bahwa dalam rombongan anggota Mapala Unand yang tertimpa musibah tidak satupun dari mereka yang mempunyai kamera di HP mereka. Kebiasaan di Mapala Unand, HP hanya digunakan pada saat mereka istirahat malam, selebihnya alat komunikasi itu disimpan dalam daypack dan dibungkus dengan plastik.
Menurut Yulyandra, saat ini pihaknya sedang menyusun bahan dan mengumpulkan bukti lain, jika hal itu tuntas.
“Kami akan melaporkan 3 orang oknum itu kepada pihak yang berwajib, karena melanggar Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK,” katanya.
Di tempat terpisah, Rektor Universitas Andalas, Werry Darta Taifur, mendukung langkah hukum yang ditempuh oleh Mapala Unand. Rektor Universitas Andalas ini bersedia menyiapkan tim penasehat hukum, jika Mapala Unand membutuhkannya.
Selanjuynta Rektor juga menyayangkan sikap sebagian besar masyarakat yang menelan mentah mentah setiap informasi yang beredar, harusnya dengan kecanggihan teknologi yang ada sekarang, masyarakat harus lebih cerdas menyikapi setiap informasi yang berkembang.[]
