Teks/Foto : Ahmad Fauzan Sazli
Anne Avantie, salah seorang perancang busana Indonesia banyak mengeksplorasi busana tradisional khususnya kebaya. Dalam perhelatan Indonesia Fashion Week 2014 di Jakarta Convention Centre ia kembali menyuguhkan eksplorasi busana Jawa-Bali.
Anne menyebut koleksi terbarunya ini dengan Legong Srimpi. Sebuah istilah yang memadukan unsur yang kental dari Jawa dan Bali. Legong adalah tari klasik daerah Bali yang terkenal. Busana para penari bisanya dipenuhi dengan ornamen-ornamen yang memikat berwarna terang. Sementara Srimpi (Serimpi) adalah gerak tari yang dianggap sakral.
Keduanya memiliki kesamaan yakni sama-sama berkembang dari keraton.
Anne melihat kedua busana Jawa dan Bali ini memiliki potensi untuk digandrungi di kalangan pecinta fashion di Indonesia. Apalagi bahan-bahannya mudah didapatkan. Ia pun mencomot kain untuk upacara adat Bali namun memilih yang tidak bertentangan dengan norma.
Busana yang awalnya diperuntukkan dalam tari keraton Jawa-Bali itu pun dimodifikasi. Bagian atasnya dibuat lebih terbuka dengan paduan belahan kaki yang tinggi. Sensualitas masa kini berpadu dengan keanggunan perempuan yang memegang teguh tradisi.
Legong Srimpi sekali lagi merayakan keberagaman khasanah budaya tradisi yang masih berkembang di Indonesia.[]
