Ahmad Fauzan Sazli
BANDUNG, KabarKampus – Pihak Rektorat Universitas Telkom (Unitel) menanggapi tundingan Aliansi Mahasiswa Unitel dalam aksi demonstrasi di depan Gedung Learning Center, Kamis lalu, (08/05/2014). Dalam aksi itu mahasiswa menolak intervensi rektorat Unitel terhadap AD ART organisasi kemahasiswaa di kampus Unitel
Dr. M. Yahya Arwiyah SH, MH, Bidang Kemahasiswaan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat Unitel mengatakan, sesuai dengan Keputusan (SK) Rektor Universitas Telkom Nomor 193/ORG22/REK.0/2013 tentang Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Universitas Telkom, bahwa organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas Telkom perlu ditata ulang. Hal itu dibuat setelah meleburnya empat lembaga yaitu Institut Teknologi Telkom, Institut Manajemen Telkom, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom serta Politeknik Telkom menjadi Universitas Telkom (Telkom University).
“Karena itu pendapat segelintir mahasiswa yang menyebutkan bahwa SK itu merupakan bentuk intervensi sangat tidak beralasan,” ungkap Yahya, Senin, (12/05/2014).
Yahya menjelaskan, Universitas Telkom merupakan perguruan tinggi baru yang diresmikan tanggal 30 Agustus 2013. Dengan usia yang relatif masih sangat muda, proses transformasi menuju satu universitas yang besar dan mandiri terus kami lakukan, termasuk menyatukan kekuatan organisasi kemahasiswaan (ormawa).
“Upaya menyatukan organisasi mahasiswa ini sebaiknya dipahami secara objektif untuk kebutuhan pendidikan. Bagaimanapun fungsi kegiatan organisasi kemahasiswaan sendiri adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan akademis,” katanya.
Selain itu, berkaitan dengan masih minimnya fasilitas kampus terutama fasilitas studio seni murni di Fakultas Industri Kreatif (School of Creative Industries), menurut Yahya, hal ini mereka akui masih ada kekurangan.
“Pada rapat pimpinan, Pimpinan Fakultas Industri Kreatif sudah membahas hal tersebut. Saat ini kami tengah mengupayakan perbaikan di berbagai hal termasuk fasilitas kampus. Kami sangat berterima kasih kepada dosen Fakultas Industri Kreatif yang sudah merelakan studio pribadinya untuk keperluan praktik mahasiswa,” tambah Yahya.[]