Ahmad Fauzan Sazli
YOGYAKARTA, KabarKampus – Sejumlah rektor dan akademisi di Yogyakarta menghimbau kepada masyarakat mengawasi proses pemilihan umum yang akan berlangsung pada 9 Juli mendatang. Mereka juga mengajak masyarakat menjaga Pilpres secara jujur, adil, dan damai.
“Kami masyarakat akademisi DIY, mengajak masyarakat Indonesia menjaga pemilihan presiden secara jujur, adil dan damai. Kita awasi prosesnya, kita hormati hasilnya, kita kawal kinerjanya. Semoga tuhan memberkati kita,” kata Prof. Dr. Pratikno, M.Soc., Sc., Rektor UGM membacakan deklarasi bersama para rektor dan akademisi Perguruan Tinggi di Yogyakarta di Balairung UGM, Senin, (07/06/2014)
Prof Pratikno mengatakan para akademisi di DIY mengharapkan proses pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden (pilpres) dapat berlangsung jurdil (jujur dan adil) dan damai, tanpa ada tekanan dan intimidasi dari pihak manapun.
“Saat pemilihan dan pasca pemungutan suara, kita harus cegah segala bentuk politik uang, cegah informasi yang tidak seimbang, jangan ada intimidasi dan jangan pula sampai pemilih tidak bisa memberikan suaranya,” katanya.
Menurut Prof Praktikno, dua hari menjelang pilpres merupakan ujian bagi seluruh komponen masyarakat dalam menentukan nasib bangsa ke depan. Sebab itu,dia mengharapkan warga yang memiliki hak pilih untuk bisa menggunakan hak pilihnya dan memberikan perhatian untuk mengawasi proses pemungutan suara.
“Waktu yang singkat ini kita manfaatkan dengan baik, kita mengajak masyrakat mengawasi proses pilpres berjalan baik, anti money politic, anti itimidasi, anti kecurangan dalan pemilihan dan rekapan suara,” tambahnya.
Prof Pratikno menjelaskan, apabila pilpres bisa berjalan jurdil dan damai maka akan menghasilkan pemerintahan yang memiliki legitimasi kuat dari rakyat. Tidak hanya itu, pemerintahan yang akan datang bisa bekerja dengan baik sehingga mampu membawa kemajuan bagi bangsa dalam mengemban amanah rakyat.
“Kita jaga perdamaian saat dan pasca pilpres,” pesannya.
Sementara itu Dr. Bambang Supriyadi Ketua Kopertis DIY, menyatakan ada sekitar 107 perguruan tinggi swasta di DIY, terdiri 150-an ribu mahasiswa dan 6500 dosen. Sebagian dari mereka ada yang menjadi panitia dan pengawas pemilihan suara serta menjadi relawan. “Mereka yang jadi panitia dan relawan dapat mengawal dan bekerja sesuai dengan tugasnya,” katanya.
adapun seruan moral menjelang pilpres ini dihadiri oleh rektor dan perwakilan akademisi yang berasal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, STTNas, Universitas Janabadra, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, STMIK Amikom, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ketua Kopertis DIY, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa, Universitas Sanata Dharma, Poltekes Kemenkes, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Proklamasi 45.[]