A. Fauzan
SURABAYA, KabarKampus – Sejumlah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) punya cara sendiri mengabiskan waktu menjelang berbuka puasa atau biasa dikenal dengan istilah ngabuburit. Mereka menghabiskan waktu dengan cara berjualan aneka makanan buka puasa di sekitar kampus ITS.
”Setiap sore kan banyak mahasiswa ITS yang mencari takjil, kami menangkap peluang ini,” kata Nastiti Sri Fatmawati, salah satu penjual takjil yang juga mahasiswi Jurusan Teknik Lingkungan ITS.
Sri mengaku berjualan bersama rekannya yang terhimpun dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS di sekitar Bundaran ITS. Mereka menjual makanan dengan cara berkeliling di sekitar lokasi berjualan guna menjemput pembeli.
”Puding, puding,” teriak mereka beramai-ramai.
Selain mereka sepuluh rekannya yang juga membuka lapak yang sama setiap sore hari selama bulan Ramadhan berlangsung.Ada juga para pedagang lain yang didominasi mahasiswa ITS yang menjual berbagai makanan dan minuman di meja yang disiapkan sendiri. Mulai dari jus, es kolak, es krim, es blewah, buah-buahan, puding, beragam kue, dan nasi bungkus menjadi sajian yang ramai dijajakan. Tak pelak, suasana di lokasi berjualan pun seakan penuh sesak kala para pembeli mulai menjamur.
Menurut Srii, dalam sehari, ia dan rekan-rekannya bisa mendapatkan laba bersih hingga Rp 40 ribu. Padahal, ia hanya menjual 20 puding dengan modal kurang dari Rp 20 ribu. Keuntungan tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu pendanaan pada kegiatan di organisasinya.
”Kami gunakan untuk kegiatan sosial masyarakat bagi staf kami yang sedang magang di sini,” ungkapnya.
Selain itu, Sri mengaku, kegiatan ini hanya dijalaninya saat bulan Ramadan dan gelaran akbar lain yang mengundang keramaian. Dengan cara itu, ia optimis dapat membantu kebutuhan finansial yang diperlukan organisasinya.
Lain lagi dengan Lika Dian Vitranto. Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ITS ini mengisi waktu ngabuburit dengan berjualan produknya sendiri untuk menambah keuntungan. Mahasiswa yang akrab disapa Vitran ini menjual milk tea beverage buatannya. Minuman yang mengkombinasikan susu dan teh itu tersedia dengan enam varian rasa. Mulai dari gurin, orenji, taro, cappocino cincau, cochocino cincau, dan european mixed nut coffee.
Vitran mengaku keuntungannya meningkat drastis di bulan Ramadan, ”Mencapai 50 persen,” akunya.[]