Mega Dwi Anggraeni
BANDUNG, KabarKampus – Ada atau tidaknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukanlah hal yang paling penting. Karena yang ditakutkan adalah, bukan KPK bisa memberantas korupsi, namun KPK bisa melegalkan korupsi.
Hal ini disampaikan Ahmad Taufik Aljufri dalam orasi ilmiah dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Se-Dunia di Student Center Kampus Unisba, Jalan Tamansari, Bandung, Selasa (09/12/2014).
“Mereka bisa membuat satu sistem yang malah melindungi para koruptor. Kalau memang seperti itu, tidak penting ada KPK. Bubarkan saja mereka,” katanya Ahmad Taufik yang juga calon Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi ini.
Selain itu, wartawan senior Tempo ini juga memandang perlu mempertanyakan keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena sampai saat ini, ia belum pernah mendengar keterbukaan anggaran dan audit untuk anggaran KPK.
Namun meski, tak pernah diudit Ahmad Taufik menganggap, korupsi di KPK bisa diminimalisir salah satunya dengan melakukan investigasi. Investigasi tidak hanya dilakukan oleh para jurnalis, tetapi juga oleh semua pihak.
“Sekarang kan banyak alat-alat canggih, misalkan kamera tersembunyi berbentuk kancing, tinggal beli itu dan melakukan investigasi,” katanya.
Orasi ilmiah ini sendiri diprakarsai oleh Komite Perangi Korupsi (KPK). Selain orasi ilmiah, KPK sebagai penggagas acara mendeklarasikan 10 hal yang harus diperangi. Kesepuluh hal tersebut diantaranya, HAM dan lingkungan hidup, demokrasi dan kebebasan minoritas, transaparansi dan pemerintahan yang baik, front anti ekstrimisme agama, money loundry, uang palsu, dan narkoba, serta korupsi anggaran.[]
