JAKARTA, KabarKampus – Ribuan buruh dari berbagai organisasi mengepung Istana Negara, Jakarta, Rabu, (10/12/2014). Aksi ini digelar menuntuBurut pemerintahan Jokowi menaikkan UMR buruh sebesar 3 juta rupiah.
Nurdin, aktivis buruh KSPI mengatakan, kenaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) sungguh tidak adil. Semua harga naik, sementara gaji buruh sama saja.
“BBM Naik, gaji buruh juga harus naik,” kata Nurdin dalam orasinya.
Oleh karena, menurut Nurdin, mereka meminta Presiden Jokowi memerintahkan semua Gubernur, Bupati, dan Walikota di Indonesia untuk merevisi UMR buruh. Kenaikan UMR tersebut berjumlah tiga juta rupiah.
“Kenaikan ini juga berlaku bagi daerah lain” terang Nurding.
Selain itu menurut Nurdin, gaji buruh di Indonesia juga masih jauh di bawah negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Bahkan gaji buruh di hongkong bisa mencapai 9 – 12 Juta.
Sementara itu, Sasmita, dari DSP Faskes, dalam orasinya mengatakan, kenaikan BBM telah membuat harga beras, ongkos angkot, dan sebagainya naik. Artinya, pemerintahan Jokowi hanya bisa menaikkan harga BBM, namun tidak bisa mengendalikan harga sembako.
Selain itu, menurut Sasmita, alasan mereka turun ke jalan adalah karena, harga kontrakan di Jakarta mencapai 700 ribu. Itu pun berukuran 3 x3. Sementara buruh hidup dengan istri dan anak.[]
