More

    Mahasiswa ITB Kembangkan Lampu Taman Untuk Kurangi Emisi C02

    Rizca Zahra dengan Eco Lamp buatanya. Foto :  Fauzan
    Rizca Zahra dengan Eco Lamp buatanya. Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Lampu taman, tak hanya digunakan sebagai penerang, namun juga sebagai penambah nilai eksotis sebuah taman. Namun lampu taman yang satu ini mempunyai nilai lebih yakni mampu mengurangi emisi karbondioksida.

    Lampu taman ini dibuat oleh mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan diberinama Eco Lamp. Lampu buatan mereka, berbasis mikroalga dan mampu mengurangi CO2 atau karbondioksida.

    Eco Lamp memiliki lebar 20 x 20 sentimeter dan tinggi 63 sentimeter. Lampu ini dibalut dengan bahan akrilik dan di dalamnya diisi dengan air yang memiliki kandungan satu juta mikroalga berwarna hijau. Bila lampu dihidupkan, maka warna hijau dari lampu ini akan mencolok dan menerangi daerah sekitarnya.

    - Advertisement -

    Rizca Zahra, salah satu anggota tim pembuat Eco Lamp mengatakan, pengembangan alat ini didasari oleh semakin menumpuknya karbondioksida di udara dengan adanya kendaraan bermesin. Dan karbondioksida merupakan gas rumah kaca yang berdampak pada lingkungan.

    “Lalu kami berpikir bagaimana melalui keilmuan yang dimiliki bisa mengurangi karbondioksida di udara, namun juga memiliki nilai estetika dan hemat tempat,” kata Rizca Zahra, mahasiswa Mikrobiologi ITB ini kepada KabarKampus.

    Rizca menuturkan, dari sana ia bersama keempat mahasiswa dari jurusan Mikrobiologi dan Bioenginering ITB mengembangkan alat ini. Mereka mengembangkannya selama enam bulan.

    Menurut Rizca, mikroalga merupakan mikrorganisme eukaryot fotosintetik yang dapat ditemui di perairan air tawar maupun asin. Bersel tunggal dan mampu berkembang biak hanya dengan menggunakan cahaya matahari, karbondioksida, sumber nitrogen, fosfat, dan air melalui proses fotosintesis.

    “Mikroalga mampu menyerap CO2 sekitar satu ton pertahun. Itu setara dengan pohon yang menyerap CO2 seumurhidupnya,” kata Rizca.

    Oleh karena itu, kata Rizca, dengan dikembangkannya Eco Lamp, nantinya masyarakat tidak hanya sekedar ingin memiliki lampu taman, melainkan bisa berkontribusi untuk mengurangi karbondioksida itu sendiri.

    “Alat ini rencananya akan segera dipatenkan. Namun sebelum dipatenkan mereka akan terlebih dahulu memperbaiki sistem pembuangan mikroalga yang mati,” ungkapnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here