More

    Chiara Kehilangan Seluruh Keluarganya Dalam Kecelakaan AirAsia QZ8501

    Chiara menunjukkan foto anggota keluarganya yang turut dalam kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Foto :  thestar
    Chiara menunjukkan foto anggota keluarganya yang turut dalam kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Foto : thestar

    Chiara Natasha, 15 tahun, harus menerima kenyataan pahit kehilangan seluruh anggota keluarganya. Ia kehilangan kedua orang tua, dan dua saudara laku-lakinya dalam kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 pada hari Minggu, (28/12/2014) lalu.

    Chiara, merupakan siswa sekolah berasrama, Methodist, khusus perempuan di Singapura. Gadis manis dengan rambut hitam ini sekolah di sana sejak November 2014 lalu.

    Kedua orang tuanya, dan dua saudara laki-laki Chiara berencana terbang ke Singapura untuk mengunjunginya selama pergantian tahun. Chiara pun menunggu di Bandara Changi untuk menjemput mereka. Namun pesawat yang ditumpangi keluarganya itu kunjung tiba.

    - Advertisement -

    Selama berada di Bandara Changi, Chiara tidak mendapat informasi apapun. Chiara tetap berada di sana setelah jadwal landing pesawat AirAsia QZ8501 berlalu.

    Dia tidak mendengar informasi apapun, termasuk pesawat AirAsia yang putus komunikasi di atas perairan Pangkalan Bun. Setelah beberapa lama menunggu, Chiara kembali ke asramanya. Ia tetap tidak mengetahui bila keluarganya gagal sampai Singapura. Chiara baru mengetahui setelah diberitahu keluarga lain bahwa orang tuanya tidak bisa ke Singapura.

    “Kami tidak memberitahu soal insiden pesawat itu. Dia mengetahui sendiri dari internet dan televisi,” ucap Linda, tante Chiara seperti yang dilansir dari wartakota.

    Kemudian mendengar kabar tersebut, Chiara langsung terbang ke Surabaya. Selama tiga hari Chiara menunggu di Bandara Juanda, berharap ada kabar baik. Namun, mendengar berita serpihan pesawat dan enam jenazah ditemukan, ia tak kuasa. Di hari keempat, hari Rabu, Chiara memilih menyendiri di rumah tantenya.

    Herumanto Tanus, Ayah Chiara, 46 tahun, adalah akuntan swasta. Sementara Indahju Liongsih, ibunya adalah ibu rumah tangga. Nico Giovanni, Abangnya 17 tahun, tercatat sebagai mahasiswa di St. Andrews Junior College di Singapura. Nico pulang ke Surabaya lebih awal selama liburan semester dan kembali ke negeri belanja itu bersama keluarga. Sedangkan Justin Giovanni, Adik Chiara baru berusia 9 tahun.

    “Kami berduka dan Chiara masih sulit menerima kenyataan bahwa ia kini sebatang kara,” kata Linda yang ditulis Fox News dilansir dari Tempo.

    Meski terpukul, Chiara berjanji akan kembali ke Singapura untuk meneruskan studinya. “Dia yakin hal itulah yang diinginkan orang tuanya,” kata Linda.[]

    Sumber : Tempo dan Wartakota

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here