More

    Lima Mahasiswa UGM Siap Taklukan 4 Sungai di Selandia Baru

    Sungai Kaituna, salah satu sungai yang akan dijelajahi tim mahasiswa UGM. www.kaitunakayaks.co.nz
    Sungai Kaituna, salah satu sungai yang akan dijelajahi tim mahasiswa UGM. www.kaitunakayaks.co.nz

    Lima orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) siap mengarungi sungai-sungai di Selandia Baru. Rencanana mereka akan mengaruingi empat sungai yakni sungai Kaituna, Tongariro, Wairoa dan Sungai Motu dari tanggal 16 – 28 Januari 2015.

    Kelima mahasiswa tersebut merupakan anggota Pecinta Alam Psikologi (Palapsi) UGM. Mereka adalah Falsuki Taftofani, Adam Maulana, Fauzi Ardian, Afiq Wiratma dan Yoga Kusuma.

    Yoga Kusuma menuturkan,  dari keempat sungai yang akan dilalui, sungai Motu merupakan sungai terpanjang yang akan dilalui. Sungai tersebut berjarak lebih dari 100 kilometer dan harus ditempuh  dalam 3-4 hari.

    - Advertisement -

    Menurut Yoga, karena penelusuri sungai Motu ini membutuhkan perjalanan selama 3-4 hari, tim Palapsi sudah mempersiapkan semua logistik termasuk perlengkapan kemah.  Saat menelusuri sungai tersebut, mereka akan mendirikan kemah di pinggir sungai.

    Adapun, untuk sungai Kaituna, terang Yoga, memiliki jarak 1 kilometer, namun memiliki tingkat kecuraman aliran sungai yang diangap cukup sulit. Salah satunya memiliki tingkat kecuraman setinggi 7 meter.

    “Makanya kami latihan dengan menelusuri sungai Pekalen, Probolinggo,” katanya.

    Yoga menjelaskan, sunga-sungai di Selandia Baru, berbeda dengan sungai-sungai yang ada di Indonesia.  Diantaranya adalah tingkat suhu udara yang dingin. Mereka pun  mengatasinya, dengan mengenakan baju selam untuk menyesuaikan perbedaan suhu.

    Sementara itu, Endro Winarno selaku Project Officer Endro menuturkan, ekpedisi kali ini merupakan kegiatan ekpedisi internasional Palapsi di luar benua Asia untuk yang pertama kalinya sejak 39 tahun dari mulai berdirinya Palapsi pada tahun 1975. Sebelumnya, Palapsi  pernah melakukan ekspedisi internasional di Serawak Malaysia tahun 2001 dan ekspedisi  sungai Thailand tahun 2008.

    “Khusus untuk ekpedisi ini kita hanya menggunajkan kayak, perahu kecil yang dinaiki satu orang,” terang Endro.

    Selain  melakukan ekpedisi, kelima orang anggota Palapsi ini juga melakukan riset mengenai  budaya masyarakat selandia baru yang hidup disekitar sungai, “Setelah mengarungi sungai, ada survei untuk penelitian,” kata Endro menambahkan.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here