JAKARTA, KabarKampus – Bank DBS Indonesia (DBSI) menggandeng Greenation Indonesia, yaitu wirausaha sosial yang fokus di bidang lingkungan melakukan pembinaan pengelolaan sampah terhadap sejumlah SMA di Bekasi. Selama setahun, mereka akan memberi pelatihan, pendampingan dan pengawasan melalui program 3 R, yakni Reduce, Reuse, dan Recycle) School Adoption di sejumlah sekolah tersebut.
Muhammad Bijaksana Junerosano, pendiri Greenation Indonesia mengatakan, institusi pendidikan harus membawa perubahan di masyarakat. Mereka memilih SMA, karena bisa menjadi agen perubahan untuk SD dan SMP
“Kunci untuk memulai perubahan terletak pada prilaku manusia dan sekolah adalah institusi yang tepat untuk memperkenalkan perubahan ytadi pada generasi muda,” kata Lulusan Teknik Pertanian ITB ini.
Kata pemuda yang akrab disapa Sano ini, dalam program tersebut ada empat kegiatan utama yang akan mereka lakukan. Yaitu pelatihan pengelolaan sampah kepada siswa, guru, dan staf di sekolah, memfasilitasi infrastruktur pengelolaan sampah, pelatihan pengelolaan sampah organik, pengumpulan sampah anorganik dan kertas secara reguler untuk dikelola di Rumah Pemilah Material.
Adapun pemilihan lokasi di Bekasi sendiri kata Sano, karena untuk memudahkan proses transportasi sampah ke Rumah Pemilah Material. Ia meyakini program pengelolaan sampah yang diusungnya dapat berjalan efektif bila dilaksanakan di sekolah.
“Fokus dalam mendukung tumbuhnya wirausaha sosial di Indonesia memungkinkan DBSI untuk menyoroti berbagai isu sosial. Saat ini bersama Greeneration, tema yang diangkat adalah permasalahan lingkungan khususnya pengelolaan sampah, kata Mona.
Menurut Mona, Greeneration, nantinya tidak hanya melakukan program pengelolaan sampah di SMA. Namun juga mengadakan pelatihan pengenalan kewirausahaan sosial kepada murid-murid sekolah tersebut.
Greeneration adalah salah satu contoh sekumpulan anak muda yang sukses menjalankan wirausaha sosial, berbisnis dengan tujuan memberikan dampak baik ke masyarakat. Kami berharap, interaksi aktif bersama Greeneration dapat membangkitkan semangat dan wawasan para siswa, bahwa wirausaha sosial adalah pilihan bisnis yang dapat ditekuni,” tutup Monika.[]
