More

    Penelitian Mahasiswa UNY : Air Liur Kelelawar Bisa Rusak Sel Darah Merah

    Ilustrasi / www.sutter-yubamvcd.org
    Ilustrasi / www.sutter-yubamvcd.org

    Kelelawar adalah mamalia yang dapat terbang dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap. Hewan yang berasal dari ordo Chiroptera ini biasa disebut  hewan pembawa penyakit (Reservorit) atau hewan zoonis yang memiliki penularan penyakit cukup tinggi ke manusia atau hewan vetebra lainnya.

    Dari hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta ditemukan bahwa air liur kelelawar mampu merusak susunan sel darah merah manusia. Penelitian ini dilakukan terhadap kelelawar yang ada di kawasan Karst Menoreh.

    Sejumlah mahasiswa yang melakukan penelitian yaitu Andi Joko Purnomo, Dixy Dhyanti Prillyaning Saraswati, Cici Nurmaidha Tanjung dan Muhammad Fajar Fathu Rahman. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kelompok bakteri dan daya hemolitiknya dari sampel saliva kelelawar sebagai indikator tingkat toksisitas saliva di kawasan tersebut.

    - Advertisement -

    Menurtu Andi Joko, ketua tim kekelawar memiliki tingkat toksisitas yang berbeda. Itu karena kekelawar memiliki perbedaan dari pola makan di ekosistem mulut. Oleh karena itu untuk melihat tingkat penyebab penyakit dapat dilihat dari toksisitas saliva kelelawar melalui isolasi bakteri.

    Ia menuturkan, penelitian yang mereka lakukan menggunakan kelelawar megachiroptera dengan genus Hipposideros. Sedangkan pada kelelawar microchiroptera terdapat dua genus yaitu Miniopterus dan Cynopterus. Pada sampel saliva kelelawar baik megachiroptera dan microchiroptera ditemukan 93 isolat bakteri ditinjau dari karakter morfologi dan fisiologi bakteri.

    Dari hasil identifikasi bakteri menunjukkan ada lima  genus bakteri, yaitu Sterptobacillus, Streptococcus, Staphylococcus, Shigella dan Bacillus. Bakteri tersebut  memiliki perbedaan bakteri dari golongan microchiroptera dan megachiroptra ditinjau dari jumlah β-hemolisis terbanyak sebanyak 36 isolat pada sampel microchiroptera.

    “β-hemolisis artinya adalah bakteri tersebut mampu merusak susunan sel darah merah. Dengan nilai toksisitas isolat pada microchiroptera  sebesar 86,4%. Sehingga kelelawar dari kelompok microchiroptera memiliki nilai toksisitas tinggi pada saliva kelelawar di kawasan Kars Menoreh,” kata Andi Joko.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here