More

    Tekan Kelangkaan Minyak Dengan Sistem Pendeteksi Pencurian BBM

    Pajak tambahan secara otomatis akan menaikkan harga BBM di Australia mulai 10 November 2014. FOTO : Getty Images
    ilustrasi. FOTO : Getty Images

    Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kerap terjadi di sejumlah daerah. Penyebabnya selain cadangan minyak Indonesia yang semakin menipis, juga pencurian BBM oleh oknum tidak bertanggung jawab.

    Maraknya pencurian BBM tersebut  mendorong sejumlah mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) mengembangkan sebuah alat pendeteksi otomatis pencurian bahan bakar minyak. Dengan alat ini apabila sistem mendeteksi adanya upaya pencurian BBM pada truk tangki, maka akan secara otomatis mengirim SMS peringatan disertai koordinat lokasi pencurian pada depo Pertamina.

    Sejumlah mahasiswa tersebut adalah Muhammad Fikko Fadjrimiratno, Andrey Wicaksono, Rofiq Cahyo Prayogo, dan Hot Asi Yohannes.  Para mahasiswa ini dibimbing oleh Sumardi, dosen Elektro Undip.

    - Advertisement -

    Andrey Wicaksono menjelaskan, data dari Ditjen Migas menunjukkan, cadangan minyak Indonesia menipis. Cadangan minyak yang menipis menyebabkan kelangkaan BBM di berbagai daerah.

    “Hal itu diperparah aktifitas penimbunan BBM oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Termasuk oknum yang mencuri BBM Pertamina dari truk tangki ke lokasi penimbunan,” kata Andrey.

    Menurut Andrey, persoalannya hingga saat ini, Pertamina masih menggunakan segel konvensional yang memiliki banyak celah keamanan. Meskipun di beberapa terminal BBM, Pertamina sudah menerapkan sistem GPS pada truk tangki mereka. Namun, pengawasan truk dengan GPS tersebut masih dilakukan secara manual sehingga dengan keterbatasan jumlah karyawan, tidak mungkin semua truk dapat diawasi maksimal.

    “Oleh karena itu, tim mahasiswa Undip merancang dan membuat suatu sistem berbasis modul GPRS, GPS, dan mikrokontroler yang memungkinkan pendeteksian secara otomatis,” katanya.

    Selanjutnya, Muhammad Fikko menambahkan, mereka juga menempatkan sensor ultrasonik pada katup buttom loader. Sehingga upaya untuk melepas segel pada katup dapat dideteksi .

    Sementara itu untuk membuka katup, mereka menerapkan sistem password ketika hendak membuka katup bottom loader. Dan hanya pihak SPBU saja yang dapat membuka katup tersebut.

    “Jika katup dibuka tanpa memasukan password atau salah memasukkan password selama tiga kali, maka mikrokontroler akan menginstruksikan modul G​PRS untuk mengirim SMS peringatan disertai koordinat lokasi pencuriannya pada depot Pertamina,” kata Fikko.

    Ia menjelaskan, jika password yang dimasukkan benar, maka dapat dipastikan tidak terjadi tindak pencurian. Semua jenis mekanisme tersebut diprogram menggunakan bahasa pemrograman C.

    Dalam percobaan yang mereka telah lakukan, prototipe alat ini telah berhasil mendeteksi terbukanya katup bottom loader dan mengirimkan SMS peringatan disertai koordinat lokasinya. Para mahasiswa berharap penerapan prototipe ini dapat menekan kelangkaan BBM akibat aktifitas pencurian minyak dan berpotensi menyelamatkan Pertamina dan para pemilik SPBU dari kerugian finansial sampai dengan puluhan miliar rupiah.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here