YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Gadjah Mada (UGM) memasang pita kejut atau pita penggaduh di beberapa titik di sekitar kampus. Pita kejut tersebut dipasang untuk mengurangi laju kendaraan agar bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di sekitar UGM.
Menurut Prof. Ir. Henricus Priyosulistyo, M.Sc., Ph.D, Direktur Pemeliharaan dan Pengelolaan Aset UGM, pita kejut ini dipasang di empat titik yaitu persimpangan pintu masuk ke fakultas Geografi, persimpangan pintu masuk ke gedung FMIPA dan kedokteran, pertigaan traffic light samping gedung PKKH dan pertigaan pintu masuk ke FKG UGM. Pemasangannya telah dilakukan pada pertengahan bulan Agustus 2015 kemarin.
Adapun ukuran pita kejut yang dipasang memiliki ketebalan kurang lebih 1,5 cm, lebar 12 cm, dan panjang 50 cm. Setiap lokasi, dipasang empat pita kejut dengan arah berlawanan.
”Tebal dan lebar pita kejut tidak melebihi dari aturan yang ditentukan,” kata Priyo kepada wartawan, Senin, (24/08/2015).
Ia menuturkan, pemasangan ini dilakukan, karenas sebelumnya sering terjadi kecelakaan di sepanjang Kaliurang, sekitar kampus UGM. Terakhir adalah dokter gigi yang ditambarak sampai masuk rumah sakit.
“Lalu karyawan LPPT UGM yang ditabrak oleh mahasiswa. Satu lagi mahasiswa geografi yang meninggal terlempar dari bus yang melaju kencang,” katanya.
Kecelakaan itu terjadi, kata Priyo, karena kendaraan melaju terlalu kencang. Seharusnya kecepatan kendaraan di kawasan kampus hanya 10-20 km/jam.
“Adanya pita kejut ini kita harapkan agar kendaraan bisa melaju lebih lambat di lokasi penyeberangan,” terangnya.
Menurut Priyo, pihaknya tengah berupaya untuk merealisasikan rencana pemasangan traffic light untuk pejalan kaki dengan sistem model tombol manual. Prinsipnya UGM harus bisa menjamin keselamatan orang yang beraktivitas di kampus. Pulang dengan selamat dan sehat, bekerja dengan sehat, dan lingkungan juga tetap terjaga.[]
dipasangi terowongan penyeberangan aja…lalu pintas jakal kan bapat banget