More

    Domain Ini Pernah Dianggap Mencurigakan, Tapi Kini….

    13 01 2016 diintipinDari namanya cukup mengundang kecurigaan yaitu, di.intip.in. Karenanya ITS pernah memblokir domain ini karena dianggap sebagai situs porno.

    Namun siapa sangka kini laman ini tengah mewabah di kalangan mahasiswa. Karena berguna bagi mahasiswa untuk memendek alamat website atau menyingkat tautan.

    Laman ini dibuat oleh Harun Rizal, Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi (JSI) angkatan 2013. Tujuan awalnya adalah untuk keperluan pribadi semata, yakni memudahkan menghafal tautan bila ada tugas kelompok.

    - Advertisement -

    Menurut Harun Rizal, dalam prosesnya domain intip.ini tidak ditujukan untuk komersil. Tidak juga untuk diikuti perlombaan. Namun untuk keperluan pribadi.

    “Sebenarnya Intip.in itu saya buat untuk keperluan pribadi, eh ternyata banyak temen yang tertarik untuk ikut menggunakan. Saya sih tidak masalah, malah senang karena mereka jadi terbantu,” ungkap mahasiswa berambut gondrong ini.

    Menurut Harun Rizal, laman ini dapat digunakan dengan mengunjungi laman di.intip.in. Lalu menginput tautan yang ingin disingkat. Kemudian secara otomatis Intip.in akan memberikan tautan baru yang jauh lebih pendek. Namun apabila ingin mudah menghafalnya, bisa juga dengan mengetik langsung tautan baru yang diinginkan, misalnya Intip.in/namaacara.

    Dengan cara ini, akan lebih mudah untuk membuka tautan tertentu dengan sekedar mengetik tautan hasil pemendekan dari Intip.in pada kolom tautan. Secara otomatis domain Intip.in akan menghubungkan kita ke alamat web sesuai tautan awal.

    Selain itu terdapt juga kk.intip.in yang dapat mengunjungi laman Kaskus tanpa iklan, intip.in/IPK sebagai IPK simulator, Intip.in/nilai untuk mengintip nilai tiap mata kuliah secara praktis, serta intip.in/FRS sebagai Formulir Rancangan Studi (FRS) simulator.

    Namun untuk IPK, Nilai dan FRS simulator penggunaanya masih terbatas pada mahasiswa JSI saja. Langkah paling dekat menurut Harun adalah membuatnya menjangkau Fakultas Teknologi Informasi (FTIF).

    Laman ini kata Harun memang tidak dibuat untuk seluruh Jurusan di ITS, Karena memang tidak ada permintaan. “Ini mau dibuat menjadi satu fakultas juga karena ada permintaan dari pihak BEM, kalau ITS mau ya bisa saja dibuatkan,” selorohnya.

    Pernah dianggap situs porno

    Semakin banyaknya pengguna wifi ITS yang mengunjungi domain Intip.in membuat admin server ITS menjadi curiga. Kecurigaan itu semakin bertambah dengan nama domain yang terkesan kontroversi, terbilang ngintipin. Karena itu admin server ITS langsung memblokir domain ini karena menganggapnya sebagai situs porno.

    Namun hal ini tidak berlangsung lama. Begitu menyadari situsnya kena blokir, Harun langsung melapor pada admin sever atas kesalahpahaman tersebut. Hingga akhirnya admin mencabut status pemblokiran dan mahasiswa pun kembali dapat mengaksesnya.

    Semata-mata demi hobi

    Harun bercerita, untuk membuat domain seperti Intip.in ini tidaklah gratis. Ia harus menyewa servernya langsung dari singapura dengan biaya yang tidak sedikit.

    Menurutnya, kalau sudah menjadi hobi, jangankan tidak dibayar, harus membayar pun akan dilakoni. Karena ada kepuasan tersendiri yang saya dapat dengan larisnya Intip.in. Perihal keuntungan, kalau memang karya ini layak, di masa depan saat sudah memiliki merek keuntungan akan dengan mudah mengalir.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here