More

    Mengkonsumsi Junk Food di Akhir Pekan Berbahaya Bagi Usus

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Imogen Brennan

    FOTO : www.youqueen.com
    FOTO : www.youqueen.com

    Banyak mengkonsumsi junk food selama akhir pekan berdampak buruk untuk kesehatan usus Anda. Kebiasaan makan kudapan sepanjang waktu membuat Anda rentan terhadap penyakit dan berpotensi juga mempengaruhi kesehatan mental Anda.

    Selain membuat lingkar pinggang bertambah, peneliti mengatakan mengkonsumsi junk food juga berpotensi merusak otak Anda.

    - Advertisement -

    Professor Margaret Morris, Kepala Farmakologi dari Universitas New South Wales dan timnya selama ini mempelajari dampak dari naik turunnya berat badan terhadap usus tikus.

    Tim ini menggunakan 3 kelompok tikus percobaan, yang terdiri dari kelompok tikus pertama diberikan makanan sehat, kelompok tikus kedua diberikan makanan tidak sehat atau junk food, termasuk makanan dengan kandungan gula tinggi dan makanan yang sudah diproses dan kelompok ketika diberikan makanan sehat selama 4 hari dan 3 hari berikutnya diberikan junkfood.

    Dari percobaan ini diketahui tikus yang memakan junk food selama 3 hari dalam sepekan tidak hanya berat badan dan kadar lemaknya meningkat, tapi juga lingkungan di dalam ususnya berubah memburuk.

    Professor Morris mengatakan kekayaan dari populasi di saluran usus berkurang, dan hanya meninggalkan sedikit bakteri dan juga hilangnya bakteri yang bermanfaat bagi usus.

    ( Baca juga : Takut Gendut, Perhatikan Hal Penting Saat Jalani Diet )

    “Seperti lactobacillus misalnya, ” paparnya.

    “Jadi jika dampak yang serupa pada biota ini juga terjadi pada manusia yang berusaha mengkonsumsi makanan sehat sepanjang pekan dan kemudian mereka mengambil istirahat besar setiap akhir pekan dengan mengkonsumsi junk food, itu artinya mereka benar-benar tidak melindungi usus mereka sebagaimana yang mereka inginkan,”

    Flora didalam usus manusia terbentuk sejak awal kehidupan – biasanya ditentukan oleh ibu ketika melahirkan.

    Metode kelahiran yang berbeda dan menyusu ASI dapat mengubah pembentukan usus pada bayi.

    Professor Morris mengatakan alasan kesehatan usus menjadi sangat penting adalah karena kita semua memiliki organisme lainnya di usus kita dibandingkan dengan sel di dalam tubuh kita.

    “Jadi organisme di dalam usus kita sangat aktif dan itu menjadi kekuatan penting dalam tubuh kita,” katanya.

    Berbagai penelitian sedang dilakukan untuk menyelidiki apakah kesehatan usus juga memiliki efek potensial terhadap otak. “Ini pertanyaan yang sedang serius kita selidiki di laboratorium – apakah ada hubungannya antara perubahan biota di lingkungan usus dan cara berperilaku hewan,” katanya.

    “Ada beberapa bukti pada manusia bahwa depresi [dan] beberapa macam kecemasan mungkin berhubungan dengan biota di usus.

    “Sangat sulit mendapatkan bukti keterkaitan ini pada manusia dan penelitiannya masih sedang berlangsung,”

    Laporan penelitian dari tim di Universitas New South Wales ini telah dipublikasikan di Jurnal Nutrisi Molekuler dan Riset Pangan – Journal Molecular Nutrition and Food Research. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here