More

    “Festival Eco Project” Kampanye Sampah Kreatif Ala HMTL ITB

    Tong sampah hasil lomba mengecat tong sampah di Festival Eco Projet di Taman Ganesha Bandung, Minggu, (31/01/2016). Foto : Fauzan
    Tong sampah hasil lomba mengecat tong sampah di Festival Eco Projet di Taman Ganesha Bandung, Minggu, (31/01/2016). Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Kampanye lingkungan hidup sepertinya perlu trik khusus agar mudah diterima masyarakat. Seperti yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB dalam kegiatan Festival Eco Project 2016 yang digelar di Taman Ganesha Bandung, Minggu, (31/01//2016).

    Dalam kegiatan ini para mahasiswa menghadirkan kegiatan seru mulai dari aksi mungut sampah di Car Free Daya Dago, sejumlah permainan seperti tash toss, ring toss, ball throw, treasure hunt, sudoku, onet, dan rumah hantu. Dan tak ketinggalan adalah lomba-lomba seperti lomba mengecat tempat sampah dan lomba rangking satu.

    Semua permainan dan lomba ini adalah upaya mengajak masyarakat peduli terhadap sampah. Seperti permainan yang seluruhnya menggunakan sampah, lomba rangking satu yang seluruh pertanyaanya mengenai sampah, bahkan rumah hantu pun mengajak masyarakat bijak terhadap sampah.

    - Advertisement -

    Afifah Fakhrunnisa Bijaksana, ketua panitia Festival Eco Project 2016 menuturkan, acara ini merupakan kampanye lingkungan secara kreatif. Mereka ingin mengajak masyarakat agar tidak sembarangan membuang sampah.

    “Tujuan utamanya ingin menginspirasi masyarakat dengan cara kreatif untuk lebih peduli dengan liingkungan,” kata Afifah yang merupakan mahasiswa Teknil Lingkungan ITB angkatan 2012 ini.

    Namun kata Afifah, kampanye pada hari Minggu ini lebih ditujukan kepada anak-anak. Hal itu mereka pilih karena hari Minggu adalah hari keluarga. Jadi anak-anak bisa datang dengan orang tuanya.

    “Tapi masyarakat umum juga bisa datang ke acara ini,” ungkapnya.

    Menurut Afifah, sebenarnya masyarakat atau anak-anak tahu bahaya buang sampah sembarang. Hanya saja mereka belum sadar.

    “Contoh paling simple. Ketika kami road show ke sepuluh sekolah di sekitar ITB. Kami tanya ke adik-adik di sana. Siapa yang buang sampah sembarangan. Semuanya menunjuk. Kemudian ketika kami tanya siapa yang tahu dampak buruk buang sampah sembarangan, mereka juga menunjuk. Artinya mereka tahu, cuma belum sadar,” kata mahasiswi  yang pernah terlibat di International Student Energy Summit di Bali ini.

    Selain permainan mungut sampah, permainan dan sejumlah lomba Festival Eco Project 2016 juga juga diramaikan oleh sejumlah komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan, seperti Ecosystem Guard, Walhi, U Green, Bandung Clean Action dan sebagainya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here